Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Suap, Menteri Lingkungan Turki Juga Mundur

Kompas.com - 25/12/2013, 20:34 WIB


ANKARA, KOMPAS.com
- Menyusul Menteri Ekonomi dan Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Kota dan Lingkungan Turki juga menyatakan mengundurkan diri, Rabu (25/12/2013).

Mereka mengundurkan diri karena anak-anak mereka dikait-kaitkan dengan skandal suap proyek perkotaan dan izin pembangunan.

"Saya mengundurkan diri sebagai menteri dan pembuat peraturan perundang-undangan," ujar Erdogan Bayraktar lewat siaran di televisi setempat NTV.

Anak Bayraktar sempat ditahan aparat berwenang untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus tersebut, namun dilepas kembali. Bayraktar berkeyakinan ia maupun anaknya tidak terlibat.

Bahkan, Bayraktar malah mendesak Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan untuk mengikuti langkahnya mengundurkan diri. Menurutnya, semua proyek besar yang dipertanyakan dalam materi penyelidikan atas perintah dan izin Perdana Menteri.

Tak lama setelah menyatakan mundur dan mendesak Perdana Menteri juga mundur, siaran televisi diputus mendadak. Hal tersebut memicu spekulasi bahwa pemerintah telah mengintervensi siaran TV.

Dua menteri lainnya, yakni Menteri Ekonomi Zafer Caglayan dan Menteri Dalam Negeri Muammer Guler, sebelumnya juga menyatakan mendundurkan diri karena anak-anaknya dituduh terlibat dalam kasus yang sama.

Ketiga menteri tersebut tidak secara langsung terlibat dalam skandal tersebut. Namun, anak-anak mereka termasuk ke dalam 24 orang yang diperiksa aparat kepolisian atas tuduhan penerimaan gratifikasi dan suap. Selain anak-anak menteri, Direktur Bank Halkbank juga diperiksa.

Penyelidikan atas kasus tersebut sempat memicu kecaman Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Ia menyebut penyelidikan dugaan suap itu bagian dari operasi kotor untuk menjatuhkan kekuasannya. Erdogan bahkan memecat para perwira polisi yang terlibat dalam penyelidikan kasus itu.

Akibat skandal suap yang membawa-bawa pejabat di kabinet, Tayyip Erdogan dikabarkan akan segera melakukan reshuffle. Presiden Turki Abdullah Gul, pada Selasa (24/12/2013) kemarin menyatakan, reshuffle kabinet akan diumumkan segera setelah Erdogan mendarat hari itu dari kunjungan dari Pakistan. Sampai saat ini, pengumuman reshuffle belum dilakukan.

Analis politik menilai, skandal tersebut bakal mengguncang tubuh partai berkuasa meski tidak akan sampai menjatuhkan partai berkuasa dari kekuasaan saat ini. Recep Tayyip Erdogan menjadi Perdana Menteri Turki setelah Partai AK yang dipimpinnya menang pemilu tahun 2002.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com