Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposan Thailand Kepung Stadion Bangkok

Kompas.com - 23/12/2013, 12:04 WIB
Puluhan ribu anggota kelompok oposisi Thailand telah mengepung sebuah stadion olah raga di Bangkok, yang akan dijadikan lokasi kampanye seorang calon peserta pemilu. Massa memblokir semua pintu masuk ke stadion, seperti dilaporkan wartawan BBC di Bangkok, Jonathan Head.

Belum diketahui apakah tuntutan pengunjuk rasa ini akan diizinkan untuk masuk ke dalam stadion.

Sejak awal kelompok oposisi menolak tawaran pemilu yang diserukan pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra sebagai jawaban atas tuntutan agar dirinya mundur. Yingluck Shinawatra menolak tuntutan pengunjuk rasa agar dirinya mundur sebelum pemilihan umum dini. Sebaliknya, Yingluck mengatakan akan membubarkan parlemen dan menggelar pemilu pada awal Februari tahun depan.

Pemerintah Thailand telah merencanakan menggelar pemilu pada Februari 2014 nanti.

Sabtu (21/12) lalu, pendukung kelompok oposisi Partai Demokrat telah mengatakan akan melakukan boikot pemilu pada 2 Februari mendatang.

Didukung masyarakat bawah

Tuntutan agar Yingluck Shinawatra mundur dari kursi Perdana menteri terus berlanjut, setelah anggota parlemen dari Partai Demokrat menyatakan mundur secara bersamaan dari parlemen.

Dalam berbagai aksinya, kelompok oposisi mendesak Yingluck Shinawatra mengundurkan diri karena dianggap dikendalikan oleh abangnya, Thaksin Shinawtra yang kini mengasingkan diri di luar negeri.

Thailand telah diguncang 18 kali kudeta pemerintahan sejak 1932, namun tidak semuanya berhasil.

Thaksin Shinawtra, yang dipuja di kalangan masyarakat pedesaan dan kelas pekerja, khususnya di wilayaha utara dan timur, merupakan taipan dan belakangan terjun ke politik.

Kelompok elite dan inteletual menentang Thaksin karena dianggap sebagai koruptor.

Partai-partai pro-Thaksin telah memenangkan pemilu sejak 2001, termasuk kemenangan telak Yingluck dua tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com