Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Peringatkan Kongres Terkait Sanksi Baru untuk Iran

Kompas.com - 21/12/2013, 05:05 WIB
WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden AS Barack Obama, Jumat (20/12/2013), mempertahankan kebijakannya terhadap Iran dengan memperingatkan Kongres agar tidak merusak upaya diplomatik terkait program nuklir Iran.

Obama menegaskan, upaya Kongres untuk menjatuhkan sanksi ekonomi lebih keras terhadap Iran justru bisa menghancurkan langkah yang sudah dibuat untuk menghentikan ambisi Iran memproduksi bahan bakar dan senjata nuklir.

Sekali lagi Obama menegaskan, gangguan terhadap momentum diplomatik menuju kesepakatan nuklir Iran dapat memaksa Washington berada di dalam sebuah konflik militer baru dengan sebuah kekuatan Timur Tengah.

Obama melanjutkan, kesepakatan sementara selama enam bulan dengan Iran harus dipandang sebagai ujian bagi kesediaan Teheran mencapai sebuah kesepakatan dengan komunitas internasional.

"Tujuan saya adalah mencegah Iran memiliki senjata nuklir. Namun, saya lebih memilih cara-cara diplomatis," kata Obama.

AS dan lima negara kuat dunia lainnya—Inggris, China, Perancis, Jerman, dan Rusia—bertemu Iran bulan lalu di Geneva, Swiss, dan meneken kesepakatan sementara selama enam bulan untuk menurunkan ketegangan terkait masalah nuklir ini.

Iran sepakat program nuklirnya diawasi PBB dan menghentikan proses pengayaan uranium dengan imbalan pengurangan sanksi ekonomi.

Namun, sejumlah politisi berpengaruh di Kongres, baik dari Partai Demokrat maupun Republik, justru berupaya melapangkan jalan sebuah undang-undang baru yang semakin memperketat sanksi ekonomi AS.

"Kita tidak kehilangan apa pun dalam periode negosiasi ini. Tak perlu ada undang-undang sanksi baru, belum perlu," Obama menegaskan.

"Jika sekarang Iran kembali datang dan mengatakan kami tak bisa memastikan kami tak akan membangun senjata, tak sulit bagi kita untuk memperketat sanksi," tambah Obama.

"Saat itu, Kongres bisa menekan Iran lebih keras. Namun, tak ada alasan untuk melakukannya sekarang," ujar Obama.

Pada Kamis (19/12/2013), 26 orang senator mengusulkan undang-undang baru untuk memperberat sanksi ekonomi bagi Iran. Namun, belum jelas apakah voting akan digelar untuk menyetujui usulan ini.

Terlebih lagi, Kongres AS tengah memasuki masa reses dan baru kembali bekerja pada Januari mendatang.

Gedung Putih memperingatkan Presiden Obama bisa saja menggunakan hak vetonya agar usulan itu tidak diloloskan menjadi sebuah undang-undang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com