Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar ASEAN Masih Membidik Penduduk Kelas Menengah

Kompas.com - 19/12/2013, 16:14 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Pasar ASEAN untuk industri perdagangan valuta asing masih membidik penduduk kelas menengah regional, termasuk Indonesia. Riset awal tahun dari Mc.Kinsey & Co Global menunjukkan kalau jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia bisa mencapai lebih dari 50 juta jiwa. Lantaran itulah, ada prediksi pasar valuta asing akan melonjak pesat.

Lembaga itu juga mengatakan kalau Indonesia saat ini memiliki 50 juta consuming class, atau orang-orang yang berpenghasilan lebih dari 3600 dollar AS per tahun. Dalam rentang 17 tahun ke depan, akan ada 135 juta consuming class di Indonesia. Sementara, catatan dari OECD Development Centre dan Sekretariat ASEAN berjudul Economic Outlook for Southeast Asia, China and India 2014 menunjukkan kalau kelas menengah di negara-negara kawasan tersebut berada di kisaran pendapatan di atas 7.250 dollar AS sampai dengan 11.750 dollar AS.

Sekarang, nilai transaksi valuta asing interbank di Indonesia jumlahnya mencapai  400 juta dollar AS –  500 juta dollar AS per hari. Sementara transaksi valuta asing offshore mencapai 2 miliar dollar AS setiap harinya. Di Indonesia sendiri saat ini terdapat 350 ribu – 400 ribu akun trader valuta asing. Lalu, jumlah trader valuta asing yang aktif mencapai 75 ribu.

Catatan menunjukkan pula kalau volume perdagangan valuta asing mencapai 750 juta lot – 1,25 miliar lot atau unit transaksi per hari. “ Tren yang ada memperlihatkan bahwa pertumbuhan pasar valuta asing akan mencapai 5 persen year on year  dalam 5 tahun ke depan,” ujar Rizki Bastari, Head of Marketing Executive and Investor Relations PT Askap Futures, salah satu perusahaan pialang valuta asing di Jakarta.

Lebih lanjut, Rizki menyebutkan, pasar perdagangan valuta asing di Indonesia telah melalui jalan panjang. Dari mulai perdagangan secara manual melalui telepon, sektor ini bergerak ke arah perdagangan straight through processing (STP) hingga ke social trading. Kedua perkembangan terakhir menurut Rizki dipicu oleh melimpah-ruahnya perusahaan dotcom dan juga kian memasyarakatnya akses internet. “ Karena memang perdagangan valuta asing melalui STP dan social trading dimungkinkan melalui akses internet,” ujar Rizki sembari menambahkan kalau pengguna internet di Indonesia sekarang sudah mencapai 55 juta orang yang sebagian besar tinggal di kota-kota besar.

Dalam pengamatan Rizki, social trading menjadi salah satu alternatif pilihan berinvestasi pada sektor perdagangan valuta asing. Maka dari itulah, pihaknya melalui Askap Social Trade ikut ambil bagian dalam perdagangan valuta asing ini. Segala hal mengenai perdagangan tersebut sudah tersedia pada lama www.askapsocial.com, terang Rizki . Askap Social Trade untuk saat ini baru bisa digunakan untuk transaksi minilot atau akun mini dengan nilai minimal Rp 5 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com