Jasad keenam dokter yang dipenuhi peluru itu dibawa ke rumah sakit Medina, Mogadishu, setelah mereka diserang di jalan raya yang menghubungkan Mogadishu dengan Agfoye, yang berjarak 30 kilometer dari ibu kota.
Seorang dokter asal Suriah juga terluka dalam insiden di kota Agfoye yang merupakan bekas basis kelompok militan Al-Shaabab, sebelum mereka dipukul mundur pada Mei 2012.
Namun, seorang petinggi senior Al-Shaabab menegaskan kelompoknya tidak bertanggung jawab atas pembunuhan para dokter itu, meski anggota kelompok ini kerap menyerang target-target pemerintah dan internasional termasuk para pekerja sosial.
Sebagian besar wilayah Somalia dipenuhi kelompok-kelompok bersenjata yang membuat negeri itu menjadi sebuah kawasan paling berbahaya bagi para pekerja sosial.
Kelompok Al-Shaabab sendiri dipukul mundur dari ibu kota Mogadishu dan beberapa kota lainnya oleh pasukan gabungan Afrika yang bekerja di bawah mandat PBB, AMISOM. Meski demikian, Al-Shaabab masih menguasai sebagian besar wilayah selatan Somalia termasuk daerah kantung, Puntland.
Pada Senin (16/12), komandan baru AMISOM bertekad akan memimpin pasukannya yang berkekuatan 17.700 personel itu untuk melakukan serangan terhadap posisi-posisi Al-Shabab.
Jenderal Silas Ntigurirwa, nama komandan baru AMISOM itu, mengatakan dia masih menantikan tambahan 4.000 personel untuk pasukannya.
"Dengan personel tambahan, AMISOM akan mampu memperluas wilayah yang harus dibebaskan yang kini berada di bawah kekuasaan Al-Shaabab," kata jenderal asal Burundi itu.