Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Israel Tewas Ditembak "Sniper" Lebanon

Kompas.com - 16/12/2013, 10:25 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.COM — Seorang tentara Israel tewas oleh penembak jitu (sniper) militer Lebanon, Minggu (15/12/2013) kemarin, kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan. "Tentara Pertahanan Israel secara resmi memastikan bahwa seorang tentara Israel ditembak saat mengemudi di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon, dekat Rosh Hanikra," bunyi pernyataan militer Israel yang diterbitkan Senin pagi.

"Tentara itu sempat dirawat di tempat kejadian dan kemudian dievakuasi ke rumah sakit. Dia kemudian meninggal karena luka-lukanya. Penyelidikan awal menegaskan bahwa sniper itu merupakan anggota Angkatan Bersenjata Lebanon."

Militer Israel sebelumnya mengatakan, seorang tentara Lebanon menembaki sebuah kendaraan sipil Israel di dekat perbatasan Rosh Hanikra di Lau Tengah. Situs berita Israel, Ynet, yang mengutip sumber-sumber militer mengatakan bahwa tentara Lebanon melancarkan tembakan enam atau tujuh kali, mungkin "bertindak atas inisiatifnya sendiri".

Di Lebanon, kantor berita National News Agency melaporkan bahwa "satu unit tentara Lebanon menembaki satu unit tentara Israel malam ini di perbatasan, dekat pos perbatasan Naqoura."

Saat berbicara kepada kantor berita AFP dengan syarat tidak menyebutkan identitas, sebuah sumber keamanan membantah laporan bahwa tentara Lebanon melepaskan tembakan. "Suara tembakan terdengar di dekat daerah Ras al-Naqoura, dan tentara sedang mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi," kata sumber itu.

Pernyataan militer Israel mengatakan, Israel telah mengadu kepada pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon selatan. "Tentara Israel telah memprotes pelanggaran terhadap kedaulatan Israel kepada UNIFIL dan telah meningkatkan kesiagaan di sepanjang perbatasan," kata pernyataan itu. "Kami tidak akan menoleransi agresi terhadap negara Israel dan mempertahankan hak untuk melakukan pembelaan diri."

Juru bicara UNIFIL, Andrea Tinenti, mengatakan, pasukannya telah diberi tahu tentang insiden perbatasan yang "serius" itu dan berusaha untuk mencari fakta-fakta. "Situasi ini sedang berlangsung dan komandan pasukan UNIFIL sedang melakukan kontak dengan rekan-rekan mereka, menyerukan untuk menahan diri," katanya kepada AFP.

Walau ada baku tembak sporadis dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel sejak meletusnya perang sipil Suriah, insiden di perbatasan Lebanon telah jarang terjadi sejak perang antara Israel melawan Hizbullah Lebanon tahun 2006.

Hari Kamis, militer Israel mengatakan, sejumlah tembakan yang melintasi perbatasan telah terjadi oleh apa yang disebut sebagai "para pemburu" Lebanon. Tidak ada korban yang dilaporkan dalam peristiwa itu.

Agustus lalu, empat tentara Israel yang sedang berpatroli terluka dalam ledakan sekitar 400 meter di dalam wilayah Lebanon, kata tentara Lebanon dan seorang penjaga perdamaian PBB di wilayah perbatasan tersebut. Hizbullah menyatakan bertanggung jawab atas ledakan, yang merupakan klaim pertamanya sejak perang 2006. Militer Israel melaporkan ada empat tentaranya terluka.

Hizbullah pekan lalu mengatakan, salah satu pemimpin puncaknya tewas di dekat Beirut dan telah menyalahkan Israel terkait hal itu. Peristiwa itu terjadi pada saat ketegangan meningkat di Lebanon terkait perang di negara tetangga Suriah.

Orang yang tewas itu, yang diidentifikasi sebagai Hassan al-Hawlo Lakiss, merupakan tokoh paling senior kelompok itu yang tewas sejak Imad Mughniyeh tewas dalam pengeboman Damaskus tahun 2008. Ketika itu, Hizbullah juga menyalahkan Israel.

Israel telah membantah tuduhan terbaru itu.

Israel menduduki sebagian besar wilayah Lebanon 1978-2000. Lebanon dan Israel secara resmi masih dalam keadaan berperang.

UNIFIL dikerahkan di perbatasan yang memisahkan kedua negara setelah perang berdarah tahun 2006 yang hanya dalam waktu satu bulan menewaskan sekitar 1.200 warga Lebanon, kebanyakan warga sipil, dan 160 warga Israel, sebagian besar tentara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com