Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Hadir ke Pemakaman Mandela, PM Ceko Menggerutu

Kompas.com - 10/12/2013, 22:10 WIB
PRAGUE, KOMPAS.com - Di saat para pemimpin dunia berduyun-duyun datang ke Afrika Selatan untuk mengenang mendiang Nelson Mandela, Perdana Menteri Republik Ceko, Jiri Rusnok justru mengeluh saat mengetahui dirinya yang akan mewakili negeri itu ke Afrika Selatan.

Keluhan Rusnok itu muncul saat berbincang dengan Menteri Pertahanan Vlastimil Picek di sebuah sesi rapat di parlemen pada Jumat (6/12/2013).

Saat itu, ketika Picek mengatakan Presiden Milos Zeman tak bisa terbang ke Afsel karena masih menderita cedera di lututnya. Sehingga, sudah pasti Rusnok yang akan menghadiri pemakaman Nelson Mandela.

"Kawan, saya khawatir saya yang harus pergi (ke Afsel)," kata Rusnok kepada Picek.

Celakanya, saat mengeluh Rusnok lupa mematikan mikrofon sehingga suaranya terdengar jelas dan terekam stasiun televisi publik yang kemudian menayangkannya dalam siaran berita.

Tak ayal, keluh kesah Rusnok itu dengan cepat menyebar ke seluruh pelosok negeri, lewat jejaring sosial dan internet.

Rupanya, Rusnok sudah memiliki rencana pribadi akhir pekan nanti, sehingga perjalanan ke Afrika Selatan kemungkinan besar akan merusak rencana pribadinya itu.

Mengetahui ucapannya sudah menjadi perbincangan warga, Rusnok kemudian menyampaikan permintaan maafnya.

"Saya meminta maaf atas pernyataan saya," kata Rusnok kepada kantor berita Associated Press lewat juru bicaranya Jana Jaburkova.

"Pernyataan saya itu tidak pantas terutama di saat wafatnya Nelson Mandela," tambah Jana menirukan pernyataan Rusnok.

Rusnok menambahkan, sangat sulit baginya mencari waktu luang untuk kejadian tak terduga seperti ini di tengah jadwal bulan Desembernya yang sangat padat.

"Kami akan memutuskan dalam beberapa hari ke depan, pejabat yang akan mewakili Republik Ceko ke pemakaman Mandela pada 15 Desember mendatang," tambah Rusnok.

Nelson Mandela berkunjung ke Republik Ceko pada 1992 dan menggelar pertemuan dengan Presiden Vaclav Havel yang memimpin Revolusi Beludru 1989 yang mengakhiri 40 tahun kekuasaan komunis di negeri itu.

Baik Mandela maupun Havel pernah menghabiskan hidup mereka di dalam penjara karena melawan rezim penindas sebelum perjuangan mereka berbuah hasil dan mengantarkan kedua tokoh itu ke kursi presiden. Keduanya dikabarkan menjadi teman baik. Vaclav Havel sendiri sudah wafat pada 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com