Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Kesulitan Lucuti Senjata Pemberontak Afrika Tengah

Kompas.com - 09/12/2013, 21:33 WIB
BANGUI, KOMPAS.com - Pasukan Perancis, Senin (9/12/2013), memulai tugasnya melucuti para pemberontak di Republik Afrika Tengah, setelah kekerasan sektarian yang menghilangkan ratusan nyawa warga negeri miskin itu.

Namun, Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius mengingatkan tugas pasukan Perancis itu bukan sebuah pekerjaan yang mudah.

"Masalahnya adalah banyak anggota Seleka (pemberontak) sudah mengganti seragam mereka dengan pakaian sipil dan sangat sulit untuk mengidentifikasi setiap orang," kata Fabius kepada radis France Inter.

Fabius mengatakan, presiden interim Michel Djotodia telah meminta kepada para anggota Seleka untuk menyerahkan senjata mereka, namun beberapa orang tidak mengindahkan seruan itu dan tetap melakukan teror di pedesaan-pedesaan.

Kekerasan, lanjut Fabius, juga terjadi di ibu kota Bangui dalam beberapa hari terakhir ini dan sudah mengakibatkan hampir 400 orang tewas.

"Kami sudah meminta lewat radio dan media lain yang tersedia agar mereka segera menyerahkan senjata. Jika seruan ini tak ditanggapi maka kami akan bertindak tegas," ujar Fabius.

Pernyataan Fabius ini diperkuat pernyataan Presiden Francois Hollande yang mengatakan Perancis tak bisa menutup mata atas pembantaian yang terjadi di negeri bekas jajahannya itu.

Namun, pengerahan militer ke Afrika Tengah ini mendapat kecaman warga Perancis karena memakan biaya besar di tengah masa-masa sulit perekonomian negeri itu.

Menlu Fabius mengatakan, ongkos yang dikeluarkan untuk misi di Afrika Tengah ini sangat sedikit karena personel yang dikerahkan berasal dari basis-basis militer Perancis di Afrika.

Perancis memiliki sekitar 5.300 personel militer di sejumlah pangkalan militer di Afrika Tengah dan Barat. Saat ini Afrika Tengah, Perancis sudah mengerahkan 1.600 personel militer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com