Alan Gross menyampaikan permohonannya itu dalam sebuah surat yang dikirim lewat misi Amerika Serikat di Kuba. Surat itu kemudian dikirimkan ke Presiden Obama pada Selasa (3/12/2013), bertepatan dengan peringatan keempat penahanan Alan di Kuba.
Pria asal Maryland berusia 64 tahun itu ditahan aparat Kuba ketika membagikan peralatan komunikasi untuk komunitas Yahudi di Kuba yang sebenarnya adalah proyek Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Pengadilan Kuba pada 2011 menyatakan, Alan melakukan kejahatan terhadap negara dan menjatuhkan vonis 15 tahun penjara.
Dalam suratnya, Alan mengatakan bahwa putri dan ibunya tengah berjuang melawan kanker, sementara istrinya terpaksa menjual rumah keluarganya di Maryland.
"Pekerjaan dan karier saya sudah hancur," kata Alan seperti dikutip The Washington Post.
Alan menambahkan, di saat pemerintahan AS saat ini dan di masa sebelumnya berupaya keras untuk membebaskan warga AS lain di luar negeri, Presiden Obama terlihat tak melakukan apa pun untuk kasusnya.
Namun, Gedung Putih menegaskan, sebenarnya Presiden Obama tengah berupaya untuk membebaskan Alan Gross, termasuk membicarakan nasibnya dengan para pemimpin asing.
"Kami sampaikan kembali tuntutan kami, yaitu agar Pemerintah Kuba segera membebaskan Alan Gross," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney.
Carney menambahkan, penahanan Alan Gross adalah sebuah penghalang untuk hubungan AS-Kuba yang lebih konstruktif.
The Washington Post dalam beritanya menulis, kekecewaan Alan Gross juga dirasakan para politisi di senat. Harian itu melihat Alan merupakan korban terakhir Perang Dingin dan hubungan AS-Kuba yang lama membeku.
Bulan lalu, lewat sepucuk surat, 66 senator dari kedua partai politik mendesak Obama untuk melakukan langkah apa pun demi membebaskan Alan Gross dari penjara Kuba. Sementara itu, Pemerintah Kuba menyatakan siap untuk melakukan negosiasi terkait nasib Alan Gross.
Di Havana, salah seorang petinggi Kementerian Luar Negeri Kuba, Josefina Vidal, mengatakan bahwa negosiasi itu harus saling menguntungkan, merujuk empat warga Kuba yang ditahan di AS sejak 1998 dengan tuduhan mata-mata.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.