Yingluck sendiri pernah berjanji tidak akan menggunakan kekerasan untuk menghadapi para pengunjuk rasa yang bersiap menyerbu kantornya dan markas kepolisian yang letaknya berdekatan. Kedua tempat itu kini dibatasi pagar beton, pagar kawat, dan dijaga polisi antihuru-hara.
Sebelumnya, sebuah helikopter menjatuhkan selebaran untuk para pengunjuk rasa yang isinya menyebit Suthep Thaugsuban, kini menjadi orang yang paling dicari aparat keamanan.
"Jadi, jangan berada di dekat dia (Suthep) dan jauhi perkumpulan massa yang dilarang," demikian isi selebaran itu.
Suthep, mantan wakil perdana menteri yang sejak lama menentang Thaksin, memfitnah kepolisian dan menjanjikan masyarakat pengunjuk rasa akan segera merebut markas kepolisian.
Sebenarnya, kejatuhan markas kepolisian atau kantor perdana menteri jatuh ke tangan pengunjuk rasa tidak akan menganggu legitimasi pemerintahan Yingluck yang terpilih pada 2011 lalu.
Namun, bisa dipastikan kekerasan dan kekacauan akan semakin bertambah sehingga akan memperbesar peluang intervensi militer.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.