Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Tak Terungkap, Identitas dan Penyebab Kematian Bayi di Tasmania

Kompas.com - 03/12/2013, 05:50 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

HOBART, KOMPAS.com — Penyidik Negara Bagian Tasmania, Australia, tak bisa memecahkan penyebab kematian maupun identitas bayi yang ditemukan meninggal di sebuah taman di dekat kota Hobart, ibu kota negara bagian itu, dua tahun lalu. Otopsi tak mendapatkan data yang biasanya dikumpulkan metode forensik itu.

Jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan seorang karyawan pada 17 Oktober 2011. Bayi itu kemudian mendapat julukan "Willow", sesuai dengan lokasi dia ditemukan. Saat ditemukan, dia berada di dalam kantong plastik lengkap dengan tali pusat dan plasenta.

Otopsi tak dapat memastikan waktu dan penyebab kematian. Pemeriksaan forensik itu hanya bisa mengatakan bahwa bayi tersebut dilahirkan dalam kondisi hidup. Pencarian identitas dengan pencarian intensif maupun uji DNA tak membuahkan hasil pula.

Pada September 2013, penyidik Olivia McTaggart membuat langkah tak lazim, dengan harapan orangtua si bayi mengaku. "Kasus ini sangat menyedihkan," ujar dia. McTaggart mendesak ibu si bayi segera meminta pertolongan dan dukungan untuk menyatakan bahwa dia mengalami peristiwa yang sangat traumatis.

Tetap saja, tak ada satu pun perempuan yang terlacak sebagai ibu si bayi. McTaggart pun merekomendasikan pencocokan DNA bayi itu secara reguler denagn basis data DNA milik negara bagian. Harapannya, menemukan orangtua si bayi. McTaggart meminta pula agar jasad bayi tak dikubur sampai setidaknya enam bulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com