Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bangun Rumah "Pembuangan Bayi" di Nanjing

Kompas.com - 01/12/2013, 03:30 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Terkait kebijakan satu anak yang sudah diberlakukan di China sejak 1979, maka pemerintah mendirikan sebuah bangunan "pembuangan bayi" tempat para orangtua bisa meninggalkan bayi yang tak diinginkan secara rahasia.

Bangunan itu, terdapat di kota Nanjing, wilayah timur China. Tempat ini diklaim sangat aman bagi orangtua yang ingin meninggalkan bayinya, yang kemudian akan diasuh oleh panti asuhan terdekat.

Bangunan itu, yang oleh media setempat disebut "kotak bayi", diawasi secara elektronik. Artinya begitu ada seorang bayi yang ditinggalkan di tempat itu maka alarm di tempat pengawas akan berbunyi.

Lalu staf dari panti asuhan Nanjing yang berjarak lima menit berjalan kaki dari "kotak bayi" itu kemudian akan datang dan mengambil bayi yang ditinggalkan itu.

Bangunan itu juga dilengkapi penyejuk ruangan dan memiliki alat pemantau kelembaban. Di dalamnya juga terdapat sebuah inkubator, tempat tidur dan termometer.

Namun, bangunan itu tak dilengkapi CCTV, sehingga identitas orangtua yang meninggalkan bayinya bisa benar-benar dirahasiakan.

Para staf di panti asuhan Nanjing berharap dengan adanya fasilitas baru itu maka para orangtua tidak akan meninggalkan anaknya di taman atau tepi jalan. Di tempat-tempat itu biasanya para bayi tersebut mati kedinginan.

China sudah menerapkan kebijakan satu anak sejak 1979, terutama untuk warga perkotaan, untuk mengendalikan populasi negeri itu.

Meski pemerintah China terus mempromosikan kesetaraan jender, namun banyak keluarga masih menginginkan anak laki-laki, demi kepastian perawatan orangtua di masa depan.

Dengan pandangan seperti itu tak heran jika angka pembunuhan bayi atau anak perempuan sangat tinggi di China. Angka kelahiran bayi perempuan juga jauh lebih rendah dibandingkan bayi laki-laki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com