Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen AS Pelajari Situs Porno untuk Rongrong Kaum Radikal

Kompas.com - 28/11/2013, 08:16 WIB
Badan Keamanan Amerika Serikat (NSA) mempelajari kunjungan tersangka teroris ke situs-situs porno sebagai cara untuk merusak reputasi mereka, demikian menurut laporan Huffington Post.

NSA menerbitkan dokumen yang dibocorkan oleh mantan analis badan itu, Edward Snowden, yang menunjukkan bahwa enam anggota Muslim radikal rentan terhadap tuduhan "pencabulan di dunia online".

Kerentanan kelompok radikal ini dapat dipelajari melalui penyadapan elektronik dan kemudian dieksploitasi untuk merongrong kredibilitas sasaran, lapor Huffington.

Kelompok lobi Privacy International menyebut langkah itu "menakutkan".

"Tanpa membicarakan individu tertentu, tentu tidak mengejutkan bila Pemerintah Amerika menggunakan semua cara yang layak secara hukum untuk menekan langkah sasaran teroris yang berupaya membahayakan negara dan meradikalkan pihak lain untuk melakukan kekerasan," kata Shawn Turner, Direktur Urusan Publik NSA, kepada Huffington Post.

Resolusi hak privasi

Sementara Privacy International mengatakan, "Ini bukan pertama kalinya kita melihat negara menggunakan informasi pribadi seorang individu dengan pandangan yang tidak disepakati pemerintah, dan informasi ini dieksploitasi guna merongrong pesan-pesan individu itu."

Laporan itu muncul tidak lama setelah pakar PBB menyepakati resolusi untuk "hak privasi".

Resolusi itu akan diloloskan Majelis Umum PBB sebelum akhir tahun, tetapi resolusi itu hanya simbolis dan tidak mengikat secara hukum.

Dokumen Snowden yang dibocorkan, tertanggal Oktober 2012, menyebutkan, data tersebut disebarkan ke kantor direktur NSA dan para pejabat Amerika lain.

Dokumen itu menyebutkan, "Sebagian kelemahan, bila diangkat, akan mengungkap dedikasi orang itu terkait tujuan jihad sehingga kewibawaannya akan hilang."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com