Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Australia Diduga Ancam Investor China

Kompas.com - 25/11/2013, 08:05 WIB
Sebuah perusahaan China yang sedang menjalankan bisnis dengan perusahaan milik anggota Parlemen Australia, Clive Palmer, menyatakan perilaku agresif jutawan Australia itu dapat mengakibatkan investor-investor China berpikir ulang sebelum berinvestasi di perusahaan Palmer lainnya. Clive Palmer sebelumnya adalah jutawan industri pertambangan dan menjadi politisi setelah terpilih dalam pemilu September lalu.

Demikian dikemukakan Presiden CITIC Pacific, Zhang Jijing, dalam program TV Four Corners ABC.

"Tentunya kita berharap bahwa investor China yang kemungkinan menanam modal di cabang usaha lain milik Palmer akan melihat pengalaman kami. Mereka bisa membuat kesimpulan sendiri," jelasnya.

Saat ini, Palmer sedang mengalami pertikaian hukum dengan CITIC Pacific, yang dimiliki pemerintah CHina, mengenai pembayaran royalti untuk pembangunan produksi biji besi di Australia Barat. Proyek biji besi Sino adalah investasi China terbesar sepanjang masa di Australia.

Namun, Palmer membantah bahwa perilakunya terhadap CITIC akan menghambat investasi dari China untuk usaha-usaha miliknya.

"Anda harus memahami bahwa orang tidak berinvestasi karena cinta. Saya menikah karena cinta; saya punya anak karena cinta," jelas Palmer dalam Four Corners. "Mereka yang dari China bukan berada di Australia untuk mencari sumbangan, dan kita tak mau takut gara-gara mereka. Mereka di sini karena mereka punya kepentingan."

CITIC telah membayar 415 juta dollar (Rp 4,4 triliun) di muka untuk hak menambang biji besi kelas rendah (low grade) di Cape Preston, Australia Barat. Namun, biaya proyek tersebut meningkat menjadi 7 miliar dollar, dan sampai sekarang belum ada biji besi yang diekspor.

"Perilaku legal yang menghambat itu tidak membantu. Bahkan, kemungkinan akan menghambat resolusi," jelas Zhang, "Kami akan terus melindungi kepentingan kami. Kami akan menangani isu ini, namun akan terus berfokus agar proyek maju ke tahap produksi dan ekspor."

Pertikaian antara Palmer dan CITIC tidak hanya berlangsung di pengadilan. Surat kabar The Australian membocorkan pesan suara Palmer yang ditujukan kepada karyawan CITIC, berbunyi, "Anda tidak mau bayar tarif dan sewa. Saya sudah muak dengan Anda. Kemasi semua peralatan Anda dan kembali ke China. Kalau Anda tetap tidak membayar, kita akan menyingkirkan Anda dan menutup proyek Anda."

Namun, Palmer membantah bahwa ia mengancam CITIC.  "Bagaimana bisa mengancam pemerintah China yang menghukum mati 500.000 orang per tahun, memiliki anggota pasukan sebesar 3 juta, dan tenaga nuklir. Clive Palmer tidak sekuat itu," kilahnya.

Palmer memiliki partainya sendiri, Palmer United Party. Ia adalah anggota Parlemen Federal Australia. Sebelumnya, ia pendukung Partai Liberal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com