Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Ancam Bakar Kantor Presiden Korsel

Kompas.com - 23/11/2013, 10:17 WIB
Elok Dyah Messwati

Penulis


SEOUL, KOMPAS.com —  Korea Utara, Jumat (22/11), mengancam akan membakar kantor presiden Korea Selatan, saat tetangga dekatnya itu menggelar peringatan penembakan di sebuah pulau yang berada di perbatasan kedua Korea tersebut.

Ancaman Korut tersebut muncul setelah tentara Korsel, baik Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Korps Marinir meluncurkan latihan militer yang intensif di sekitar Pulau Yeonpyeong untuk memperingati peristiwa tewasnya empat orang di pulau itu pada November 2010.

Korut menyatakan, pembakaran yang terjadi tiga tahun lalu hanya terbatas di Yeonpyeong. Namun berikutnya kantor kepresidenan Blue House dan semua kantor pusat rezim boneka akan menjadi target serangan.

”Jika Korsel memprovokasi kami lagi, maka lautan api di Yeonpyeong juga akan terjadi di Blue House. Park Geun-hye dan jajarannya harus mendapatkan pelajaran,” demikian pernyataan tentara Korut dengan menyebut nama Presiden Korsel Park Geun-hye tanpa gelar apa pun.

Pada hari Sabtu, tiga tahun yang lalu, Korut membombardir Pulau Yeonpyeong setelah memperingatkan Korsel yang melakukan latihan menembak di wilayah Pulau Yeonpyeong yang diklaim Korut sebagai teritori perairannya. Serangan Korut itu menewaskan dua marinir Korsel dan dua warga sipil.

Peristiwa tersebut merupakan salah satu insiden perbatasan kedua Korea yang paling serius sejak Perang Korea yang terjadi pada 1950-1953. Warga Pulau Yeonpyeong segera melarikan diri ke daratan utama setelah serangan tersebut, tetapi kemudian mereka kembali ke rumah masing-masing.

Sepanjang intervensi selama tiga tahun ini, di dalam Pulau Yeonpyeong telah dibangun sebuah benteng baru, jumlah pasukan ditingkatkan menjadi tiga kali lipat dan senjata-senjata baru termasuk rudal, radar anti - baterai, dan helikopter disiapkan dan disiagakan di sana.

Batas maritim yang menjadi lokasi pertempuran berdarah pada tahun 1999, 2002, dan 2009 tersebut tidak diakui oleh Pyongyang. Korut berpendapat, pengakuan tersebut hanya sepihak dari Amerika Serikat yang memimpin pasukan PBB setelah perang Korea terjadi.

Korut mengancam akan menyerang Pulau Yeonpyeong pada peringatan penembakan tiga tahun lalu. Korut menyatakan tak main-main dengan ancamannya tersebut jika Korsel memprovokasi lagi. (AFP/LOK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com