Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beginilah Lagu "Desaku yang Tercinta" ala Koor Gereja Swiss

Kompas.com - 21/11/2013, 15:33 WIB

Agar liriknya lebih sempurna, ia pun meminta salah satu warga Indonesia di Swiss untuk mengoreksinya. “Lagi-lagi orang Indonesia yang di Swiss pun ringan tangan untuk membantu,” katanya.

Pilihan lagu "Desaku yang Kucinta", katanya, juga atas rekomendasi orang Indonesia di Swiss. “Liriknya cocok, tentang keindahan desa, keluarga, dan handai taulan, jadi memang pantas dinyanyikan di konser ini,” katanya.

Pada mulanya tidak mudah membujuk 30 anggota Paduan Suara Desa Roemerswil dan  Hohenrain menyanyikan lagu asing. "Tapi saya terus membujuk mereka, lama-lama mau juga,“ kata Adalbert.

Musik Indonesia, tidak terkecuali instrumennya, katanya, cukup menawan. "Baik yang dari bambu maupun besi, suaranya menenteramkan hati, meskipun mereka lebih banyak bermain di nada pentatonis," aku Adalbert.

Setelah sukses mengumandangkan dua lagu Indonesia di Roemerswil, Adalbert berencana menggelar konser serupa di desa Hohenrain. "Kali ini akan ditambahkan lagi satu lagu Indonesia, yakni 'Pelangi-Pelangi'," janjinya. 

Lagu tentang keindahan alam ini pun, akunya, akan dinyanyikan paduan suara anak-anak desa Hohenrain. "Sekarang terjadi demam lagu 'Pelangi-Pelangi' di sini,“ kata Adalbert.

Roemerswil adalah desa kecil di lembah Seetal, Swiss Tengah, yang hanya berpenduduk 1.600 jiwa. Sementara desa Hohenrain, meski lebih besar, hanya berpenduduk 2.500 jiwa. Dua desa ini, yang hanya terpisah jarak sekitar delapan kilometer, dikelilingi ladang jagung, hutan mungil, dan padang rumput. 

"Mendengarkan lagu Indonesia di desa kecil nan tenteram, rasanya gimana gitu,“ kata salah seorang penonton asal Indonesia. (Krisna Diantha)

Mau mendengarkan bagaimana lagu "Desaku yang Kucinta" ala Swiss? Silakan nikmati video di bawah ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com