Sejumlah orang masih dinyatakan hilang dan tim penyelamat masih berusaha mencapai kawasan pedesaan di dataran rendah yang terdampak badai Laut Tengah yang menghantam pada Senin (18/11/2013) tersebut. Menurut pemerintah setempat, setidaknya 20.000 orang terdampak bencana ini.
Pemerintah mengerahkan tentara ke kawasan bencana dan menjanjikan bantuan sebesar 27 juta dollar AS untuk biaya rehabilitasi pascabencana.
"Fokus kami kini pada operasi penyelamatan nyawa penduduk, membantu pengungsi, dan membersihkan akses jalan," kata PM Italia Enrico Letta dalam jumpa pers seusai rapat kabinet darurat di Roma.
"Ini adalah sebuah kondisi yang tak biasa," kata Letta menyusul kritik warga Sardinia yang menganggap pemerintah tak memberikan informasi terkait kekuatan badai.
Kota pelabuhan Olbia, yang merupakan daerah tujuan wisata populer pada musim panas, kini hampir seluruhnya tergenang banjir. Hotel-hotel, gelanggang olahraga, dan bangunan lain kini digunakan sebagai lokasi pengungsian.
"Jumlah korban meningkat menjadi 17 orang tewas dan beberapa orang masih dinyatakan hilang," kata Gubernur Ugo Cappellacci.
"Kami baru saja menemukan jasad seorang anak laki-laki pagi ini setelah mencarinya sepanjang malam. Ini merupakan sebuah proses yang sangat menyakitkan," ujar Gianni Giovannelli, Wali Kota Olbia.
Di antara korban tewas, terdapat satu keluarga warga Brasil yang berjumlah empat orang. Mereka tenggelam di dalam flat bawah tanah di kota Arzachena di bagian utara Sardinia.
Tiga orang lain tewas saat sebuah jembatan ambruk menimpa mobil mereka di dekat kota Olbia. Di bagian lain kota, seorang ibu dan anak perempuannya ditemukan tewas di dalam mobilnya yang tersapu banjir bandang.
Korban tewas lain adalah seorang perempuan berusia 64 tahun yang tenggelam di kediamannya di kota Uras di sebelah barat daya pulau itu. Adapun suami perempuan tua itu kini dirawat di rumah sakit karena terkena hipothermia.
Gianfranco Galaffu, Direktur Badan Perlindungan Warga Sardinia, mengatakan bahwa sekitar 20.000 orang terdampak langsung bencana tersebut. "Kami mencoba melakukan yang terbaik untuk mencapai kawasan dataran rendah. Mungkin saja masih ada korban yang terjebak dalam mobil. Namun, keadaan darurat sudah lewat," ujar Galaffu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.