Industri kreatif, sebagaimana sempat pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu beberapa waktu silam bakal menjadi salah satu lahan persaingan pada Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Internasional
Sementara, dalam catatan Mari, perputaran bisnis industri kreatif di Nusantara berada di angka Rp 140 triliun per tahun. Duit sebesar ini setara dengan 8 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. "Ada 14 kategori usaha yang masuk dalam industri kreatif saat ini,"tuturnya.
Pada bagian lain, potensi industri kreatif yang kian membesar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bakal membentuk wadah wadah pergerakan bagi industri kreatif Indonesia bernama HIPRO.
Langkah awalnya, kata penggagas HIPRO, Ariful Y Hidayat, pihaknya menyelenggarakan diskusi bertajuk "Media, Industri Kreatif, dan Nation Branding" di Jakarta, hari ini.
Ariful yang akrab dipanggil Erik ini mengatakan beberapa pelaku industri kreatif seperti Riri Riza, Biyan Wanaatmaja, Yan Djuhana, dan Mira Amahorseya menyumbangkan gagasannya. Sementara, media-media yang tergabung dalam Serikat Perusahaan Pers (SPS) ikut ambil bagian.
Harapan yang muncul dalam kegiatan itu adalah agar industri kreatif Indonesia bisa menjadi yang terdepan di dunia internasional.
Sementara, pada Maret 2014, imbuh Erik, pihaknya akan menggelar pula festival industri kreatif berjudul HIPFES 2014. Acara ini sejatinya merupakan tindak lanjut dari diskusi sekarang.