Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

65 Warga Australia Diciduk Terkait Jaringan Pornografi Anak

Kompas.com - 15/11/2013, 08:47 WIB
Pihak berwajib Kanada menangkap hampir 350 orang dalam operasi pemberantasan pornografi anak, 65 di antaranya merupakan warga Australia. Di antara mereka ada yang berprofesi sebagai guru, polisi, dokter, dan pastor. Penangkapan besar-besaran ini disebut polisi sebagai upaya membongkar jaringan pelecehan seksual anak paling buruk yang pernah mereka temukan.

Polisi Kanada mengatakan, investigasi mereka atas sebuah website video pornografi anak bernilai jutaan dollar menyebabkan ditahannya hampir 350 orang di berbagai negara.

Seluruhnya 386 orang korban jaringan tersebut diselamatkan, termasuk enam di Australia.

"Polisi menemukan ratusan ribu gambar pornografi anak yang mengerikan," kata Juru Bicara Kepolisian Toronto Joanna Beaven-Desjardins.

Mereka yang ditahan dalam operasi di Australia dikenal sebagai Operation Thunderer, diancam seluruhnya dengan 399 dakwaan pelanggaran eksploitasi anak.

Di antara mereka termasuk seorang pastor, seorang mantan pastor dan dua guru, semuanya dari Negara Bagian New South Wales.

Para tersangka dalam operasi di Australia itu berusia antara 25 dan 72 tahun dan telah dikenai dakwaan berbagai pelanggaran, termasuk mengakses, memiliki, memproduksi, dan mendistribusikan bahan eksploitasi anak secara online.

Pihak berwenang Kanada menduga, jumlah orang yang ditangkap di Australia mungkin akan meningkat.

Kepolisian Toronto mengatakan, sebagian besar penahanan di Australia dilakukan di Queensland. Kepolisian Toronto juga memuji Kepolisian Queensland dan Kepolisian Federal Australia (AFP).

Operation Thunderer

Manager Operasi Kejahatan Cyber AFP, Glen McEwen, mengatakan, investigasi itu merupakan kemenangan penegak hukum Australia dalam upaya mereka melindungi anak-anak. "AFP dan kepolisian negara bagian terus bekerja sama dengan mitra internasional untuk menyeret para pelaku ke pengadilan," kata McEwen.

"Investigasi global ini berhasil mematahkan jaringan internasional dalam operasi penegakan hukum yang kuat demi melindungi anak-anak di seluruh dunia," tambahnya.

William Blair dari Kepolisian Toronto mengatakan, investigasi itu dimulai setelah polisi yang menyamar menghubungi Brian May, seorang pria yang dicurigai menyebarkan bahan eksploitasi anak pada Oktober 2010.

Rumah dan gudang pria Toronto berusia 42 tahun itu digerebek tujuh bulan kemudian, dan ia ditahan dan dikenai dakwaan mengoperasikan sebuah website yang menjual dan mendistribusikan pornografi anak.

Brian Way kini diancam dakwaan membuat, memiliki, mendistribusi, dan mengekspor pornografi anak, terdiri atas gambar-gambar anak laki-laki berusia balita sampai remaja.

Polisi mengatakan, ia "membayar sejumlah orang untuk merekam anak-anak, kebanyakan di Eropa Timur, dengan tujuan membuat film untuk dijual di website-nya", dan bahwa video-video itu diedit, dipaketkan, dan dijual dari gudangnya di Toronto.

Dari website tersebut, Way diduga mengeruk keuntungan lebih dari 4 juta dollar per tahun.

Dalam investigasi itu, juga ditemukan daftar pelanggan Way sehingga membuka jalan bagi investigasi secara global.

William Blair memuji lembaga penegak hukum internasional atas bantuan mereka mematahkan jaringan eksploitasi itu.

Dinas Inspeksi Pos Amerika Serikat juga terlibat dalam pengusutan itu, demikian pula pihak berwenang di Swedia, Spanyol, Australia, Afrika Selatan, dan Hongkong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com