Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oprah: Obama Korban Rasialisme

Kompas.com - 14/11/2013, 13:47 WIB
Ratu talkshow Amerika Serikat, Oprah Winfrey, mengatakan, dia merasa waktunya telah tiba bagi para penonton untuk mengapresiasi film-film tentang anti-perbudakan dan perjuangan hak-hak sipil.

Perempuan berusia 59 tahun ini mengatakan kepada Editor Seni BBC, Will Gompertz, bahwa dia "sangat bahagia" karena sejumlah film baru bertema itu bermunculan. Salah satunya adalah 12 Years a Slave, yang membuatnya menangis terharu selama wawancara berlangsung.

Ketika ditanya tentang apakah tantangan dan kritik yang hadapi Presiden Barack Obama dipengaruhi oleh warna kulitnya, Winfrey menjawab, "Tidak diragukan lagi."

Oprah Winfrey menjadi bintang tamu dalam film The Butler, yang menceritakan seorang pria Afrika Amerika yang hidup di perkebunan kapas. Cecil Gaines (dibintangi oleh Forest Whitaker) menyaksikan perjuangan hak-hak sipil saat ia melayani presiden AS. Winfrey mengambil peran sebagai istrinya, Gloria.

"Saya pikir semuanya memiliki momennya dan saya sangat senang untuk saat ini," kata Winfrey. "Fakta bahwa (beberapa film ini) ada pada tahun ini, benar-benar menarik."

"Orang-orang siap untuk mendengarnya," kata Winfrey, mengingat bahwa filmnya pada tahun 1998, Beloved, yang juga terkait dengan perbudakan masa lalu Amerika disambut dingin— termasuk dari wartawan Afrika Amerika sendiri.

Obama adalah korban

Dia ingat sebuah insiden pada 2009 ketika Obama sedang memberikan pidato kepada kongres, dan anggota kongres dari Partai Republik Joe Wilson berteriak, "Anda berbohong."

"Ingat?" katanya. "Saya pikir ada rasa tidak hormat di situ."

"Dan yang terjadi dalam beberapa kasus—dan bahkan mungkin pada banyak kasus—disebabkan karena (Obama) adalah Afrika Amerika. Tidak diragukan. Dan hal ini adalah sesuatu yang tak pernah dibicarakan, tetapi semua orang berpikir tentang itu."

Ketika berbicara tentang adegan mengerikan di film besutan Steve McQueen, 12 Years a Slave, Winfrey terlihat sangat emosional. "Tidak mungkin bagi saya untuk membicarakannya," katanya. "Saya bahkan tidak bisa bicara tentang itu. Telalu menyakitkan."

Dia berpendapat film terbarunya, The Butler, memiliki peran penting yang sama dengan 12 Years of Slave. "Saya menyadari pentingnya mengetahui siapa Anda dan di mana Anda berasal."

"Saya pikir itu adalah sebuah sejarah penting bagi kita dan khususnya untuk orang-orang muda yang tidak akan membaca sejarah."

Dia mengaku beruntung lahir pada tahun 1954 sehingga tidak pernah menghadiri sekolah rasial yang terpisah di Mississippi.

"Kalau saya dilahirkan lima tahun sebelumnya, tidak ada, tidak ada kesuksesan yang telah saya dapat ini akan terjadi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com