Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2013, 15:49 WIB
MOGADISHU, KOMPAS.com — Sedikitnya 300 orang dikhawatirkan tewas setelah terjangan topan dan banjir melanda kawasan Puntland, Somalia. Demikian penjelasan pemerintah setempat, Rabu (13/11/2013).

"Hujan deras, angin kencang, dan banjir menciptakan kondisi darurat, dengan 300 orang dikhawatirkan tewas, ratusan orang hilang, dan banyak hewan ternak hilang," demikian pernyataan wilayah semi-otonomi Puntland.

Jumlah korban tewas sulit diverifikasi, tetapi para pakar dari Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) membenarkan banjir yang menimpa kawasan itu memang sangat parah.

"Fakta bahwa Puntland adalah wilayah semi-gurun yang jarang terjadi hujan, namun saat hujan turun dengan volume yang sangat besar maka dampaknya sangat menghancurkan," kata Hussein Gadain, seorang penasihat senior FAO.

Salah satu kawasan yang paling parah terkena dampak bencana ini adalah kawasan pelabuhan Eyl, yang dikenal sebagai pusat bajak laut Somalia yang kerap menyerang kapal dagang hingga ke Samudera Hindia.

"Sejumlah nelayan hilang dan kemungkinan besar tewas. Sementara badai menghancurkan pedesaan, rumah penduduk, bangunan, dan kapal-kapal," tambah Pemerintah Puntland.

Selain menyebabkan kehancuran desa dan kematian warga, bencana ini juga menghancurkan jalan utama yang menghubungkan ibu kota Puntland Garowe dan pelabuhan utama Bossaso. Akibatnya, pengiriman bantuan bencana terhambat.

"Truk-truk pengangkut bantuan tak bisa mengirimkan bantuan karena banjir mengakibatkan jalan utama ke kawasan pesisir tak bisa dilalui," tambah pemerintah.

Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan, sudah bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk mengirimkan bantuan ke korban bencana.

Puntland yang terletak di tanduk Afrika memiliki pemerintahan sendiri. Namun, tak seperti tetangganya Somaliland, Puntland tidak mendeklarasikan kemerdekaan dari Somalia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com