Elmi Mouhamud Muhidin (34) ditangkap di Pulau Lampedusa di mana dia tinggal di pusat penampungan imigran yang penuh sesak dan berpura-pura menjadi salah satu dari para pengungsi itu.
Polisi mengatakan, korban selamat dalam tragedi 3 Oktober itu mengidentifikasi Mouhamud sebagai anggota kelompok jaringan penjual manusia yang menyelundupkan pengungsi dari Libya ke Italia.
Pria Somalia itu tiba di Lampedusa dengan perahunya sendiri pada 25 Oktober dan seorang rekannya yaitu pria berkebangsaan Palestina —yang juga telah ditahan— tiba pada 3 November.
Satu orang lagi, yaitu kapten kapal berkebangsaan Tunisia, Khaled Bensalam (35), langsung ditahan setelah tragedi itu dan dikenai dakwaan pembunuhan.
Sebanyak 155 orang yang selamat dari tragedi itu kebanyakan warga Eritrea, menyerang Mouhamud dan kawannya yang warga Palestina saat melihat mereka. Jika tak diamankan polisi, kemungkinan besar kedua orang itu sudah tewas dihakimi massa.
Setelah ditahan, Mouhamud kemudian diterbangkan dari Lampedusa ke Sisilia untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Jika dakwaan yang dijeratkan kepadanya terbukti, Mouhamud terancam hukuman penjara selama 30 tahun.
Perkosa imigran
Selain menyelundupkan imigran gelap, Mouhamud bersama beberapa anggota milisi Libya juga dituding memerkosa belasan imigran perempuan di penampungan pengungsi Sabha, Libya.
"Semua perempuan di penampungan pengungsi itu diperkosa," kata jaksa penuntut, Maurizio Scalia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.