Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Para Pekerja Ilegal Lumpuhkan Sejumlah Kota Arab Saudi

Kompas.com - 06/11/2013, 16:02 WIB
RIYADH, KOMPAS.com — Keputusan Pemerintah Arab Saudi untuk menangkap para pekerja asing ilegal pada Selasa (5/11/2013) ternyata berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari warga perkotaan Arab Saudi.

Akibat operasi penangkapan pekerja ilegal itu, para pekerja asing yang merasa dokumen-dokumen kerjanya tidak lengkap memilih diam di tempat tinggal masing-masing karena takut ditangkap aparat.

Pengaruhnya sangat terasa. Jalanan di kota-kota besar Arab Saudi lengang. Pasar nyaris sepi. Banyak toko tutup karena pekerjanya memilih tidak masuk kerja. Bahkan, kegiatan di rumah-rumah sakit juga menurun drastis.

"Kota ini seperti kota mati. Tokot-toko tutup, jalanan kosong, restoran kosong. Saya menghitung 30 toko telepon seluler di satu ruas jalan tutup semua. Di mana warga kota?" ujar seorang warga kota Jeddah.

Di kota Jazan, banyak warga yang terpaksa pergi bekerja mengenakan pakaian dan penutup kepala yang tak disetrika karena sebagian besar toko laundry tutup.

"Saya tak bisa mengenakan pakaian yang sudah dicuci dan disetrika karena saat saya pergi ke tukang cuci, toko mereka tutup. Akibatnya, saya tak bisa mengambil pakaian saya," kata Muhammad Qassam, seorang warga kota Jazan.

Kondisi ini tak hanya berpengaruh terhadap orang yang masih hidup. Mereka yang sudah meninggal pun terkena dampak razia pekerja ilegal tersebut.

Di Jeddah, setidaknya 13 fasilitas untuk memandikan jenazah tutup karena para pegawainya memilih tak bekerja atau sudah terjaring razia.

Muhammad Fauzy Maulavi, direktur salah satu fasilitas pemandian jenazah, mengatakan, mereka yang memandikan jenazah adalah para pengemudi atau memiliki pekerjaan lain sebagai profesi utama.

Akibat tutupnya fasilitas pemandian jenazah itu, banyak orang harus pergi ke Mekkah, hanya untuk memandikan jenazah kerabat mereka yang meninggal dunia.

Sebanyak 60 persen toko, bengkel, dan pasar buah-buahan di kota-kota Arab Saudi tutup karena kekurangan pekerja. Namun, bisnis yang berkaitan dengan makanan meningkat karena 40 persen restoran juga memilih tak beroperasi.

"Saya harus menunggu lebih dari empat jam di depan sebuah restoran untuk makan siang yang dipenuhi antrean," kata Abdurahman Nasheeli, seorang warga kota Jazan.

Jabir Kharmi, warga kota lainnya, mengatakan bahwa dia terpaksa menyantap makanan cepat saji karena restoran yang menyediakan makanan tradisional langganannya tutup.

Meski demikian, razia para pekerja asing ilegal terus berlangsung di seluruh wilayah Arab Saudi, menyusul habisnya masa amnesti. Dalam razia hari pertama, 5.000 orang tertangkap. Sebanyak 3.607 orang ditahan di Jazan, 2.000 orang di Jeddah, dan 1.159 orang di wilayah Asir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com