Kantor berita Mehr mengabarkan komandan Mohammad Jamali Paqale, seorang veteran perang Iran-Irak pada 1980-an, baru-baru ini secara sukarela mendaftarkan diri untuk mempertahankan situs suci Syiah di dekat Damaskus.
Jamali tewas ketika bertempur mempertahankan tempat suci itu, namun Mehr tidak menyebutkan waktu tepat peristiwa tersebut. Sementara itu, kantor berita ISNA mengabarkan Jamali akan dimakamkan pada Selasa (5/11/2013) di kota Kerman, wilayah selatan Iran.
Jamali, ujar Mehr, berasal dari kesatuan yang melatih Jenderal Qassem Soleimani, yang kini menjadi komandan pasukan elit Quds. Barat dan negara-negara Arab menuding pasukan Quds mengendalikan dukungan militer Iran untuk rezim Bashar al Assad.
Teheran selama ini mengaku pemerintahannya memang menyediakan persenjataan dan dukungan intelijen untuk Damaskus, namun selalu membantah telah mengirimkan pasukan tempur untuk membantu Assad.
Bantahan itu kembali diulangi juru bicara Garda Revolusi. "Seperti sudah kami katakan berulang kali, Iran tidak memiliki batalion terorganisasi di Suriah," kata Ramezan Sharif yang dikutip situs berita Sepahnews.
Iran, lanjut Ramezan, "hanya" mengirim penasihan militer untuk membagi pengalaman militer dengan pasukan Suriah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.