Presiden Nasional AFGE, J David Cox Sr mengatakan petugas TSA ditempatkan di seluruh bandara untuk mendeteksi calon penumpang yang mencurigakan. Cox menyebutkan selain satu petugas TSA tewas, dua petugas lain TSA terluka akibat insiden ini.
Pemadam Kebakaran Los Angeles juga meralat jumlah korban yang jatuh dari insiden di Bandara Internasional Los Angeles, dengan alasan satu korban telah dihitung dua kali. Sebelumnya disebutkan selain korban tewas, enam orang dilarikan ke rumah sakit akibat luka tembak.
Belakangan angka itu diralat menjadi 1 korban tewas dan 5 orang dibawa ke rumah sakit, dengan pelaku masuk daftar tersebut. Satu korban yang dibawa ke rumah sakit mengalami patah kaki.
Serangan terjadi di Bandara Internasional Los Angeles ini diduga dilakukan pelaku tunggal yang diidentifikasi sebagai Paul Ciancia. Dia adalah lelaki warga negara Amerika yang tinggal di Los Angeles, berusia 23 tahun. Ciancia sudah berstatus tahanan federal, setelah dilumpuhkan dengan tembakan.
Selain mengidentifikasi dan melumpuhkan pelaku penyerangan, FBI mensinyalir serangan sejak awal memang ditujukan kepada petugas keamanan administrasi penerbangan (TSA) Amerika. Ditemukan catatan bahwa dia ingin membunuh petugas TSA dan "pigs".
Kata-kata dalam catatan itu, ujar pejabat anonim yang dikutip AP, juga menyatakan Ciancia berkeyakinan hak konstitusionalnya telah dilanggar oleh petugas TSA. Dia juga menyebut diri sebagai patriot yang marah kepada mantan Sekretaris Dewan Kemanan Dalam Negeri (Departement of Homeland Security) Janet Napolitano.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.