Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Bandara Los Angeles Bukan Serangan Acak

Kompas.com - 02/11/2013, 09:36 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber AP
LOS ANGELES, KOMPAS.com — Penembakan di Bandara Internasional Los Angeles, Amerika Serikat, Jumat (1/11/2013) pagi waktu setempat, diduga bukan serangan acak. Secarik catatan ditemukan dari barang-barang pelaku.

Pelaku penembakan telah diidentifikasi sebagai Paul Ciancia, lelaki warga negara Amerika yang tinggal di Los Angeles, berusia 23 tahun. Ciancia sudah berstatus tahanan federal, setelah dilumpuhkan dengan tembakan.

Selain mengidentifikasi dan melumpuhkan pelaku penyerangan, FBI mensinyalir serangan sejak awal memang ditujukan kepada petugas keamanan administrasi penerbangan (TSA) Amerika. Satu petugas TSA di gerbang pemeriksaan tewas dalam insiden ini.

Catatan pelaku

Seorang petugas yang mensyaratkan anonimitas terkait penyelidikan mengatakan, dari Ciancia ditemukan catatan bahwa dia ingin membunuh petugas TSA dan "pigs". Kata-kata dalam catatan itu, ujar pejabat tersebut, juga menyatakan bahwa Ciancia berkeyakinan, hak konstitusionalnya telah dilanggar oleh petugas TSA dan dia adalah patriot yang marah kepada mantan Sekretaris Dewan Keamanan Dalam Negeri (Department of Homeland Security), Janet Napolitano.

Ciancia dilumpuhkan dengan tembakan di mulut dan kaki oleh dua petugas kepolisian bandara. Ayah Ciancia yang dipanggil terkait penyelidikan insiden ini menyatakan bahwa keluarganya menerima layanan pesan singkat yang menyatakan Ciancia akan mengakhiri hidupnya pada hari itu. Pemeriksaan ke apartemen Ciancia menunjukkan bahwa dua teman sekamar Ciancia mengaku terakhir bertemu dengannya pada Kamis (31/10/2013) dan kondisi Ciancia disebut baik-baik saja.

Kepala Kepolisian Bandara Internasional Los Angeles Patrick Gannon mengatakan, Ciancia memasuki terminal III bandara, mengeluarkan senapan serbu dari tasnya, dan melepaskan tembakan di gerbang pemeriksaan. Semua penerbangan dari dan ke bandara ini pun dihentikan, bahkan pesawat yang telanjur mengudara dilarang mendarat di bandara terbesar ketiga di Amerika yang melayani pula penerbangan tujuan Asia, Australia, dan Selandia Baru itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com