Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Olimpiade Sochi, Rusia Ambil Sampel DNA Wanita Muslim

Kompas.com - 31/10/2013, 20:10 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia dikabarkan mengambil sampel DNA dari para perempuan Muslim di Kaukasus Utara sebagai bagian dari sistem keamanan menjelang Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi.

Sampel DNA yang dikumpulkan itu kemudian akan digunakan untuk mengidentifikasi bagian tubuh jika salah satu perempuan Kaukasus itu melakukan aksi bom bunuh diri dengan target Olimpiade.

Delapan orang perempuan Dagestan yang dihubungi kantor berita Reuters mengatakan mereka diminta untuk menyerahkan sampel air liur.

Penduduk setempat mengatakan tes DNA menjadi bagian dari operasi pembersihan setelah sebuah aksi bom bunuh diri mengguncang ibu kota Dagestan, Makachkala pada Mei lalu.

Langkah ini bersaman dengan upaya pemberantasan pemberontakan kelompok Islam di Dagestan yang diluncurkan Presiden Vladimir Putin.

Pada Juli lalu, Doku Umarov, pemimpin pemberontak Islam Dagestan, memerintahkan para pejuangnya untuk menggunakan kekuatan maksimum untuk menyabotase Olimpiade Sochi.

Kecurigaan terhadap warga Dagestan semakin besar setelah seorang perempuan Dagestan dituding melakukan aksi bom bunuh diri di dalam sebuah bus di kota Volgograd yang menewaskan enam orang pada 21 Oktober lalu.

Janda hitam

Selama 13 tahun terakhir ini, sebanyak 49 perempuan melakukan aksi bom bunuh diri di berbagai wilayah Rusia. Mereka ini disebut para "janda hitam".

Sebagai balasan, pasukan Rusia menghancurkan kediaman warga yang diduga sebagai kerabat para anggota kelompok militan, menghujani pedesaan dengan peluru, dan menangkapi para pemuda yang diduga terlibat gerakan militan.

Selain itu, banyak madrasah dan badan amal yang dikelola kelompok Muslim Salafi ditutup pemerintah Rusia. Awal bulan ini aparat Rusia menutup dua madrasah di Novosasitli, mengambil foto dan sidik jari seluruh murid kedua madrasah itu.

Penindasan pemerintah Rusia itu membuat banyak pemeluk Salafi melarikan diri ke luar negeri, namun mereka yang tinggal memilih mengangkat senjata melawan militer Rusia.

Rusia yang menggelontorkan anggaran 50 miliar dolar AS untuk menggelar Olimpiade Sochi, memperketat keamanan dengan mengerahkan pasukan Kosak berpatroli di jalanan.

Sejumlah analis menilai sangat sulit bagi kelompok militan menerobos pengamanan berlapis di Sochi, namun upaya serangan bukan tak mungkin bisa terjadi, terutama di kota-kota di dekat Sochi, seperti Volgograd.

Dagestan, provinsi paling selatan Rusia, memiliki akar Islam sejak invasi Arab ke wilayah itu pada abad ketujuh. Kini, sebagian besar dari 2,9 juta penduduknya adalah umat Muslim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com