Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pencari Suaka ke Australia Menurun

Kompas.com - 31/10/2013, 16:52 WIB
MELBOURNE, KOMPAS.com - Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengumumkan, pemerintahan koalisi berhasil menutup pintu bagi arus pencari suaka.  Jumlah pencari suaka yang menggunakan perahu kini tinggal 10 persen dibandingkan dengan mereka yang datang di bawah pemerintahan Partai Buruh.

"Di bawah pemerintah terdahulu pada bulan Juli, angka kedatangan mencapai 50 ribu setahun," kata PM Abbott di Melbourne, Kamis (31/10/2013).

Abbott mengatakan, masih banyak yang harus dilakukan pemerintah, namun ia yakin, arus kapal pencari suaka akan bisa dihentikan.

Menurut angka resmi yang dirilis pada taklimat mingguan pemerintah, hanya 10 perahu yang tiba, membawa 544 pencari suaka, sejak Operation Sovereign Borders digelar pada September lalu.

Kedatangan perahu pencari suaka sangat menurun beberapa pekan belakangan ini, namun Partai Buruh yang kini menjadi oposisi menyatakan, penurunan angka pencari suaka ini sebagian juga disebabkan kebijakan pemerintahan terdahulu yang beberapa pekan sebelum pemilu mulai menempatkan para pencari suaka di luar Australia.

Pemerintah juga telah memulai pembicaraan tingkat tinggi dengan pemerintah Iran untuk memulangkan para pencari suaka yang permohonan suakanya ditolak oleh Australia. Iran saat ini menolak menerima pemulangan, tapi Australia sedang berunding supaya Iran berubah sikap.

Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengemukakan isu ini kepada Menteri Luar Negeri Iran di New York bulan lalu dan berencana akan membahasnya lagi dalam pembicaraan resmi Sabtu (1/11/2013) di Perth dalam  pertemuan Asosiasi Lingkaran Samudra Hindia bagi Kerjasama Regional.

Jumlah orang Iran yang tiba dengan kapal telah berlipat dua, yaitu lebih dari 5.000 orang dalam setahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com