Serangan yang terjadi pada subuh itu terjadi di distrik Dera Bugti, sekitar 450 kilometer sebelah tenggara Quetta, ibu kota Baluchistan, kawasan yang dikenal sebagai basis kelompok pemberontak, militan Islam, dan kelompok sektarian lainnya.
"Dodha Khan, istri, putra, menantu, dan tiga cucunya tewas terbunuh dalam serangan itu," kata seorang pejabat senior Dera Bugti, Abdul Jabbar.
Jabbar menambahkan, lebih dari 12 orang penyerang yang dipersenjatai senapan serbu dan persenjataan canggih lain "menyiram" kediaman Dodha Khan dengan peluru.
Akibatnya, selain tujuh orang tewas, satu anggota keluarga perempuan masih dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat. "Para penyerang meloloskan diri dengan selamat usai melakukan serangan," tambah Jabbar.
Saat ini, sambung Jabbar, pemerintah sedang menyelidiki penyebab terbunuhnya Dodha Khan.
"Kami sedang menyelidiki apakah Dodha Khan tewas karena dukungannya untuk pemerintah atau ada masalah pribadi dengan orang lain," ujar Jabbar.
Sementara itu, juru bicara pasukan paramiliter Korps Perbatasan, Manzoor Ahmad, membenarkan penyerangan itu dan jumlah korban tewas dalam kejadian tersebut.
Sejauh ini belum ada satu kelompok pun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, kelompok pemberontak Baluch kerap membunuh kepala suku yang diketahui mendukung pemerintah Islamabad.
Sejak 2004, kelompok separatis Baluch memperjuangkan otonomi politik dan pembagian keuntungan lebih besar dari kekayaan alam Provinsi Baluchistan, yaitu minyak, gas, dan mineral lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.