Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampokan Uang Bank Sentral Libya, Dampak Tertinggal Penggulingan Khadafi?

Kompas.com - 29/10/2013, 05:27 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
TRIPOLI, KOMPAS.com — Perampokan uang perwakilan bank sentral Libya di Sirte menandai terus meningkatnya aksi kekerasan di wilayah yang dulu menjadi basis terakhir Moammar Khadafi. Pada hari-hari terakhir kekuasaannya di Libya pada 2011, Khadafi membebaskan puluhan ribu narapidana di tengah pemberontakan yang memuncak di negeri itu.

Para narapidana yang bebas, diketahui kemudian, membentuk geng dan mengambil keuntungan dari banjir senjata yang gudang-gudangnya dijarah. Sejak penggulingan Khadafi, serangkaian serangan kembali memuncak dalam beberapa bulan terakhir.

Kota Benghazi adalah salah satu titik yang rawan mengalami serangan. Termasuk di antara serangan yang terjadi di sana adalah pengeboman aula resepsi beberapa waktu lalu. Beruntung, tak ada korban jiwa meski terjadi kerusakan parah. Juru bicara pasukan keamanan Libya, Kolonel Abdallah al-Zaidi, menyebutkan, ledakan tersebut berasal dari bom rakitan dengan 12 kilogram TNT.

Dua hari sebelum ledakan di aula resepsi, sebuah bom meledak di mobil milik pejabat pemilihan di Benghazi. Lima mobil lain ikut rusak, tapi juga tak ada korban jiwa. Ledakan terjadi di lingkungan sekolah yang menjadi pusat kegiatan panitia pemilihan kota. Pemilihan itu sendiri belum ditetapkan tanggalnya
.

Pemerintah Libya telah meminta brigade bersenjata dari bekas pasukan pemberontak yang menggulingkan Khadafi untuk meletakkan senjata dan bergabung dengan pasukan keamanan. Namun, beberapa pernyataan milisi memperlihatkan mereka mengabaikan permintaan itu dan justru membangun kekuasaan sendiri di wilayah yang sebagian besar berupa gurun itu.

Justru, pada awal bulan ini, milisi menangkap Perdana Menteri Libya Ali Zeidan. Setelah ditahan selama beberapa jam, Zeidan dilepaskan. Sepuluh hari kemudian, kepala kementerian yang membidangi satuan anti-kejahatan dalam negeri "membual" bahwa dia berada di balik penangkapan Zeidan.

Sebelumnya diberitakan sekelompok orang bersenjata telah menghentikan mobil pengangkut uang milik bank sentral Libya, Senin (28/10/2013). Di dalam mobil itu terdapat uang tunai senilai Rp 600 miliar, yang sebelumnya diterbangkan dari Tripoli dengan tujuan perwakilan bank sentral di Sirte. Penghadangan terjadi di jalan antara bandara dan pusat kota Sirte.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com