"Vaksin ini adalah yang pertama dikembangkan peneliti China,"kata Yuelong yang juga Direktur Kerja Sama WHO untuk Referensi dan Riset Influenza.
Menurutnya, vaksin itu menyediakan bantuan teknik untuk memerangi virus H7N9. Penemuan vaksin itu merupakan kerja sama Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang, Universitas Hongkong serta otoritas kesehatan China.
Pada Maret lalu, China melaporkan kali pertama di dunia seorang yang terinfeksi H7N9.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.