Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Bebaskan Tawanan Perempuan

Kompas.com - 25/10/2013, 14:52 WIB
Pemerintah Suriah membebaskan setidaknya 48 tahanan perempuan sebagai bagian kesepakatan pembebasan sejumlah sandera, demikian sejumlah laporan menyebutkan.

Kelompok pengamat hak asasi manusia Suriah, SOHR mengatakan, pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah membebaskan para tahanan itu dalam dua hari terakhir.
Organisasi yang berbasis di Inggris ini mengatakan pertukaran tahanan dan sandera ini bisa terjadi setelah Qatar dan Otoritas Palestina turun tangan.

Stasiun televisi Al-Jazeera menayangkan gambar saat proses pembebasan itu berlangsung.

Sejauh ini belum ada komentar dari pejabat Suriah terkait pembebasan tahanan perempuan, juga tidak ada rincian tentang siapa mereka atau di mana mereka sekarang berada.

Adapun jati diri para sandera yang ditukar dengan para tahanan perempuan ini, masih simpang siur.

Sejumlah laporan menyebutkan, sembilan orang sandera itu adalah warga Lebanon yang disebut-sebut ditahan di Suriah utara oleh kelompok pemberontak Sunni.

Hizbullah

Para pemberontak bersikeras sandera mereka adalah anggota kelompok Hizbullah yang beraliran Syiah di Lebanon.

Beberapa pejabat di Lebanon mengatakan bahwa pembebasan tahanan perempuan ini merupakan pembebasan yang ketigakalinya.

Para wartawan mengatakan, keterlibatan Lebanon, Suriah, Turki , Qatar dan Otoritas Palestina dalam kesepakatan pertukaran tahanan dan sandera ini menunjukkan sejauh mana krisis di Suriah telah menyebar di seluruh wilayah yang lebih luas.

Sementara itu, pemadaman listrik yang sempat terjadi di ibu kota Damaskus akibat serangan kelompok pemberontak terhadap saluran pipa pemasok gas, telah berangsur-angsur normal kembali.

Serangan artileri kelompok pemberontak itu menyebabkan pemadaman listrik yang meluas dan memicu kebakaran besar di dekat bandara internasional Damaskus.

Kota Aleppo di wilayah utara dan pusat kota Homs juga terpengaruh akibat serangan tersebut.

Konflik Suriah sejauh ini telah menewaskan lebih dari 100.000 jiwa dan mengakibatkan lebih dari dua juta orang pengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com