Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2013, 22:42 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Perusahaan rokok terbesar Korea Selatan, Rabu (23/10/2013), berjanji untuk mencabut iklan dengan gambar seekor simpanse setelah muncul tuduhan rasialisme.

Poster yang mengangkat rokok baru itu menampilkan gambar simpanse yang ditampilkan sebagai reporter dengan kata-kata "Afrika datang". Rokok itu merupakan bagian dari iklan rokok baru yang diberi nama "This Afrika".

Perusahaan itu, KT&G, mengatakan, rokok itu mengandung tembakau Afrika dan dikeringkan dengan cara tradisional. Pada bungkus rokok itu, terdapat gambar seekor simpanse yang tengah mengeringkan daun tembakau.

"Kami sangat tersinggung oleh iklan KT&G yang memalukan itu dan merupakan penghinaan karena menggunakan gambar yang mengejek," kata Aliansi Pengawasan Tembakau Afrika dalam pernyataan.

Aliansi ini menyerukan agar iklan ini ditarik dengan mengatakan "tidak sensitif".

"Mengejek Afrika untuk menjual satu produk yang menyebabkan kematian dan penyakit tidak dapat diterima dan kami tidak akan membiarkan eksploitasi Afrika oleh perusahaan-perusahaan rokok," demikian Aliansi.

Iklan rokok itu dipajang di toko-toko kelontong di seluruh Korea Selatan.

Juru Bicara KT&G mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa mereka akan menarik iklan itu bulan ini.  Ia mengatakan "menyesalkan" kontroversi soal iklan itu dan bahwa perusahaan tersebut akan berusaha "menepis semua kekhawatiran soal rasialisme".

"Kami sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun dan hanya memilih monyet karena binatang ini riang dan mengingatkan orang tentang Afrika," katanya.

"Karena produk ini berisi daun yang diproduksi dengan cara tradisinoal Afrika, kami mencoba untuk mencari gambar yang menyimbolkan alam Afrika."

Namun, ia mengatakan gambar di bungkus rokok akan tetap sama karena dianggap tidak menyinggung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com