"Operasi pengangkatan melibatkan sebuah crane raksasa yang mengangkat bagian tengah tubuh pesawat ATR-72 itu dari air sungai yang berarus deras itu," kata Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Laos, Yakua Lopankao.
Pengangkatan kabin pesawat itu, lanjut Yopankao, merupakan pekerjaan yang berat dan sulit karena derasnya arus Sungai Mekong. Operasi pengangkatan sendiri baru dimulai pada Selasa (22/10) sepekan setelah kecelakaan fatal itu.
Sejauh ini, setidaknya sudah 43 jasad penumpang yang berhasil ditemukan dari dalam sungai itu. Beberapa jasad bahkan ditemukan beberapa kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat terbang.
Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab kecelakaan. Namun manajemen Lao Airlines menyebut cuaca buruk yang menyebabkan kecelakaan itu. Sementara sejumlah saksi mata menyaksikan pesawat tersebut terdorong embusan angin kencang sebelum jatuh ke Sungai Mekong dan tenggelam.
Sementara itu, para pakar dari badan keselamatan penerbangan Perancis (BEA) mengatakan sudah mendeteksi kedua kotak hitam di bagian ekor pesawat terbang itu.
Kedua kotak hitam itu diyakini merekam bukti-bukti penting penyebab kecelakaan penerbangan mematikan itu. Sayangnya upaya mendapatkan kotak hitam terhambat arus sungai yang deras dan buruknya jarak pandang di dalam sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.