Obamacare adalah julukan bagi Affordable Care Act yang memberi kesempatan kepada minimal 15 persen penduduk AS untuk mendapatkan asuransi kesehatan yang terjangkau. Setelah diberlakukan pada 1 Oktober 2013, warga AS ramai-ramai mengunjungi situs itu. Sekitar 20 juta warga tak mampu berusaha mendaftarkan diri. Akan tetapi, pada hari-hari pertama situs Obamacare itu lumpuh total.
Obama mengatakan, program Obamacare akan terus diserang kubu Republiken, pendukung korporasi yang terganggu bisnisnya akibat produk asuransi kesehatan pemerintah. Namun, Obama meyakinkan warga bahwa situs itu akan terus diperbaiki dan segala masalah akan diatasi. Tidak disinggung sama sekali bahwa kekacauan situs akibat peretasan.
Jajak pendapat ABC News memberitakan, sebanyak 56 persen warga berpendapat kekacauan situs itu merupakan bagian dari persoalan Obamacare, yang ditentang dengan keras oleh Partai Republik. Mereka tidak suka jika pemerintah menyediakan layanan kesehatan, bahkan menginginkan pemerintah tidak aktif dalam kehidupan warga. Republiken juga mendesak Menteri Urusan Jasa Kesehatan dan Kemanusiaan Kathleen Sebelius untuk mundur.
Desak Boehner mundur
Dalam jajak pendapat lain oleh CNN/ORC International, justru pamor Partai Republik dan Ketua DPR AS John Boehner (Republiken, Ohio) yang memburuk. Lebih dari enam orang dari setiap 10 orang warga AS meminta agar Boehner diganti saja dari posisinya sebagai Ketua DPR. Jajak pendapat itu juga memperlihatkan 54 persen warga AS menyesalkan dominasi Partai Republik di DPR AS (House of Representative).
Jajak pendapat berlangsung pada Jumat-Minggu pekan lalu. Warga menyesalkan penutupan sebagian aktivitas pemerintah akibat penolakan DPR AS menaikkan pagu utang, yang menyebabkan penutupan sebagian aktivitas pemerintah pada 1-16 Oktober. Total kerugian akibat penutupan sebagian aktivitas Pemerintah AS adalah 24 miliar dollar AS.
Hal ini tidak lepas dari ambisi Republiken yang sangat getol menggagalkan Obamacare, yang memang sepanjang sejarah selalu mental akibat ulah Republiken. Namun, partai ini selalu gencar mendukung invasi ke negara lain, termasuk Nikaragua, Afganistan, dan terakhir Irak pada tahun 2003, di saat Partai Demokrat justru menentang keras. (AFP/AP/REUTERS/MON)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.