Catatan pada Senin (21/10/2013) menunjukkan ketiga pilar tersebut adalah standardisasi, penilaian kesesuaian, dan metrologi. Ketiganya menjadi infrastruktur mutu nasional, kata Ketua Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya. Saat berbicara pada perhelatan SNI (Standar Nasional Indonesia) Award 2013, Kamis pekan lalu, ia mengatakan kalau infrastruktur mutu diperlukan untuk memfasilitasi perlindungan kepada masyarakat dan lingkungan hidup, serta meningkatkan daya saing dalam pasar perdagangan global.
Bambang menerangkan juga penyelenggaraan SNI Award kali ini adalah yang kesembilan sejak 2005. BSN, imbuhnya, menggunakan kesempatan ini sebagai salah satu sarana mendorong penerapan SNI. Setidaknya, penerapan SNI membutuhkan kepemimpinan kuat, kerja keras, dan dukungan semua orang dalam organisasi industri. Beberapa poin soal penilaian mencakup kinerja organisasi, fokus kepada pelanggan, manajemen sumber daya, realisasi produk, edukasi, promosi, dan sebagainya. Bambang berpesan, penerima penghargaan bisa menjadi model contoh bagi industri lain dalam penerapan SNI dan peningkatan daya saing.
Berturut-turut, sepuluh penerima SNI Award 2013 dalam berbagai kategori adalah Balai Diklat Industri (Yogyakarta), Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti (Jakarta), PT. Schneider Indonesia Unit Indonesia Execution Center (IEC) (Jakarta), PT Bahagia Jaya Sejahtera (Bogor), PT Gunung Subur Sejahtera (Solo), PT. Agrindo Maju Lestari (Tangerang), PT. Timur Raya Tunggal Unit Karawang, PT. Tiga Pilar Sejahtera (Solo), PT Schneider Indonesia Unit Cikarang (Bekasi), dan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (Gresik).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.