Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Hama Diserang Oposisi Suriah

Kompas.com - 21/10/2013, 08:47 WIB
BEIRUT, KOMPAS.COM - Setelah sebelumnya menyerang pos militer di pinggiran Damaskus dengan bom bunuh diri, kelompok oposisi kembali melakukan serangan bom bunuh diri di pos militer di Hama, Suriah, Minggu (20/10). Setidaknya 31 orang tewas terkena ledakan.

Menurut organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR), penyerang menabrakkan truk berisi bom ke pos pemeriksaan tentara pemerintah di Hama, persisnya di jalan yang menghubungkan Hama dan Salamiyeh.

Laporan dari kantor berita milik Pemerintah Suriah, SANA, menyebutkan, ledakan kemudian mengenai truk bensin sehingga kerusakan yang ditimbulkan lebih besar dan banyak orang terkena ledakan.

”Tidak tertutup kemungkinan korban tewas bertambah karena banyak yang terluka terkena ledakan, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis,” kata SOHR.

Lembaga yang bermarkas di Inggris dan mengandalkan informasi dari aktivisnya di Suriah itu menyebutkan, serangan dilakukan oleh Front Al-Nusra, salah satu kelompok oposisi yang berafiliasi dengan Al Qaeda.

Di awal pemberontakan atas rezim Presiden Bashar al-Assad pecah, Maret 2011, banyak demonstrasi besar antirezim digelar di Hama. Namun, pasukan Assad kemudian menyerang Hama dan menguasai kota itu.

Sehari sebelumnya, pada Sabtu, pos militer juga menjadi sasaran bom bunuh diri kelompok oposisi. Bom itu diledakkan di pos militer Jaramana, pinggiran Damaskus, dan menewaskan sedikitnya 16 tentara Assad.

Terus Diintensifkan

Upaya untuk menciptakan perdamaian dari konflik yang kini telah menginjak tahun ketiga itu terus diintensifkan.

Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, bertemu Menteri Luar Negeri Mesir Nabil Fahmy, di Kairo, Mesir, Sabtu, untuk memperoleh dukungan Mesir dalam upaya perdamaian Suriah. Pada hari Minggu, Brahimi bertemu Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi, juga di Kairo.

Menurut rencana, Brahimi akan berkunjung ke Iran, negara yang dekat dengan Suriah, dan akan kembali berkunjung ke Suriah. Brahimi mengatakan, upaya yang intens terus dilakukan agar konferensi perdamaian di Geneva, Swiss, atau disebut Konferensi Geneva 2 bisa segera digelar.

Konferensi itu, lanjut dia, tak akan digelar jika kelompok oposisi yang hadir tidak bisa mewakili kepentingan seluruh masyarakat Suriah yang beroposisi dengan Assad.

Beberapa hari lalu, Dewan Nasional Suriah (SNC), salah satu kelompok utama di koalisi oposisi Koalisi Nasional Suriah (NC), menyatakan menolak hadir di Geneva 2, dan mengancam keluar dari koalisi jika NC tetap hadir di pertemuan tersebut. SNC tak mau berunding sebelum Assad turun dari jabatannya.

Dalam minggu ini, NC berencana menggelar pertemuan untuk menentukan apakah akan hadir atau tidak di Geneva 2.

Selain Brahimi, 11 negara yang disebut ”Para Sahabat Suriah” juga akan bertemu di London, Inggris, Selasa (22/10), untuk mengupayakan perdamaian Suriah. Sebelas negara, yang terdiri dari Inggris, Mesir, Perancis, Jerman, Italia, Jordania, Qatar, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan AS, itu pun berencana bertemu kelompok oposisi.

Sementara itu, Ketua Bidang Kemanusiaan PBB Valerie Amos meminta penghentian perang untuk sementara di Moadamiyet al-Sham yang dikepung pasukan Suriah selama berbulan-bulan. Ini disampaikan agar bantuan makanan dan obat-obatan untuk sekitar 3.000 warga yang terjebak perang di sana bisa dikirimkan.

Selain di Moadamiyet, Amos melanjutkan, ribuan warga juga terjebak perang di Nubil, Zahra, Aleppo, Homs, dan Hassakeh.

Dalam perkembangan lain, sembilan peziarah dari Lebanon yang diculik pasukan oposisi di utara Suriah, Mei 2012, telah kembali ke negaranya, Sabtu malam. Mereka dibebaskan setelah Suriah memenuhi permintaan kelompok oposisi untuk membebaskan 200 perempuan yang ditahan di penjara oleh rezim Assad. (AP/AFP/BBC/APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com