RIYADH, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi menyatakan telah mengerahkan petugas untuk menelusuri keberadaan 16 warga Indonesia yang ditemukan terlunta-lunta di sebuah daerah terpencil di antara Riyadh dan Mekah.
Warga yang semuanya perempuan serta bayi berusia sekitar dua bulan diselamatkan seorang warga Arab Saudi yang kemudian mengontak petugas patroli jalan raya untuk menolongnya, seperti dilaporkan Al-Jazeera, Kamis (17/10/2013).
Salah seorang di antara mereka mengaku tidak memiliki dokumen resmi dan alat komunikasi. Mereka juga mengaku ditipu oleh sejumlah orang yang berjanji mengantar dari Riyadh ke Mekkah, namun kemudian diturunkan di tempat terpencil.
Walaupun dilaporkan telah ditolong oleh petugas patroli jalan raya Arab Saudi, KBRI Riyadh sampai sekitar pukul 14.00 WIB, Jumat (18/10/2013), mengaku belum mengetahui posisi ke-16 warga Indonesia itu.
"Kita sudah kerahkan petugas dari KBRI Riyadh, kita sudah kerahkan petugas KJRI di Jiddah, dan mengerahkan satgas untuk menelusuri di mana tepatnya mereka berada," kata Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, melalui telepon.
"Meskipun sudah ketemu tempatnya, yaitu di tengah-tengah antara Riyadh dan Mekah, tapi itu terpencil. Jarak antar kabupaten bisa sekitar 200 km. Jauhlah," kata Gatot.
Namun demikian, Gatot Abdullah meyakini mereka sudah ditangani oleh aparat kepolisian setempat.
"Kalau belum ditangani polisi, 'kan nggak mungkin ada berita di koran," tandasnya.
Korban perdagangan manusia?
Sejauh ini KBRI di Riyadh belum mengetahui latar belakang keberadaan belasan warga negara Indonesia itu di tempat terpencil tersebut, termasuk dugaan yang menyebutkan mereka adalah korban perdagangan manusia (human trafficking).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan