Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penyelamat Kesulitan Cari Korban Jatuhnya Lao Airlines

Kompas.com - 17/10/2013, 17:14 WIB
VIENTIANE, KOMPAS.com - Tim penyelamat berjuang keras di tengah kondisi berbahaya untuk mencari jasad korban jatuhnya Lao Airlines di Sungai Mekong, Kamis (17/10/2013).

Pesawat jenis ATR-72 itu membawa 49 penumpang, lebih dari separuhnya adalah warga asing, yang semuanya diperkirakan tewas setelah jatuh akibat cuaca buruk pada Rabu (16/10).

"Sangat sulit melakukan penyelaman karena arus sungai sangat kuat dan sangat berbahaya. Jadi saya kira peluangnya 50-50 kami bisa menemukan sesuatu," kata penyelam Thailand, Aniwat Plaeng-ngaan.

Warga sekitar, para biksu, dan pasukan keamanan menyaksikan upaya pencarian korban dari tepian sungai. Beberapa dari mereka mengatakan melihat pesawat tersebut sesaat sebelum jatuh.

"Saya mendengar seperti suara ledakan. Saya melihat asap dan api sebelum pesawat itu jatuh," kata seorang warga lokal, Buasorn Kornthong.

Di permukaan sungai terlihat serpihan-serpihan badan pesawat bersama dengan sejumlah koper dan barang bawaan penumpang lainnya.

Pesawat naas itu sedang melayani rute dari ibu kota Vientiane saat jatuh di dekat bandara Pakse, provinsi Champasak.

"Tragisnya, kami menduga tidak ada korban selamat," kata CEO Lao Airlines Somphone Douangdara sambil menyatakan rasa duka cita untuk keluarga korban.

Sejauh ini baru tujuh jasad yang berhasil diangkat dari dalam sungai. Sebagian jasad korban dibawa ke rumah duka di kota Pakse, yang merupakan pintu gerbang untuk kawasan wisata yang lebih terpencil di wilayah selatan Laos.

Lao Airlines berdiri pada 1976 dan kini melayani rute domestik serta beberapa daerah di China, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

Sejak 1950-an, tercatat 29 kecelakaan udara fatal di salah satu negeri termiskin di Asia ini. Kecelakaan fatal terakhir terjadi pada Oktober 2000 ketika delapan orang tewas ketika sebuah pesawat milik Lao Aviation jatuh di kawasan perbukitan di wilayah utara negeri itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com