Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Dituduh Deportasi Pengungsi Suriah

Kompas.com - 17/10/2013, 14:56 WIB
Amnesty Internasional menuduh Mesir menahan dan mendeportasi ratusan pengungsi Suriah, yang kebanyakan adalah anak-anak dan orang tua.

"Alih-alih menawarkan bantuan dan dukungan bagi pengungsi Suriah, Pemerintah Mesir menangkap dan mendeportasi mereka. Ini merupakan penghinaan bagi standar hak asasi manusia," kata pimpinan Amnesty Internasional Sherif Elsayed Ali, dalam sebuah pernyataan.

Menurutnya, Mesir gagal memenuhi kewajiban internasional untuk melindungi para pengungsi. Dalam laporannya, Amnesty Internasional menyatakan, angkatan laut Mesir telah mencegat 13 kapal pengungsi yang membawa sekitar 950 pengungsi, yang hendak menuju Eropa.

Mengutip keterangan badan pengungsi PBB, UNHCR, otoritas Mesir disebutkan telah menangkap 946 pengungsi Suriah, serta 724 orang di antaranya telah ditahan.

Laporan organisasi pemantau hak asasi manusia itu juga menyebutkan, 36 orang yang umumnya pengungsi Palestina dari Suriah dideportasi ke Damaskus awal bulan ini.

Mengenaskan

Saat ini mereka diyakini ditahan di unit-unit intelijen militer Suriah di Damaskus, lanjut laporan itu. Pengungsi Suriah dan Palestina, demikian laporan itu menyebutkan, acap dituduh mendukung Ikhwanul Muslimin Mesir.

Dalam bagian lain laporannya, Amnesty Internasional juga menyebutkan, kondisi pengungsi Suriah di Mesir mengenaskan.

Mereka mengatakan, puluhan anak-anak Suriah ditahan tanpa didampingi orangtuanya. Kondisi penampungan pengungsi Suriah disebutkan tidak sehat, tanpa makanan atau bantuan medis yang memadai.

Pihak berwenang Mesir belum menanggapi temuan Amnesty Internasional. Mesir mengalami kekacauan politik semenjak penggulingan Presiden Hosni Mubarak pada Februari 2011 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com