Topan Nari menghantam Vietnam tengah, Selasa (15/10/2013) pagi, setelah mengamuk di Filipina sepanjang akhir pekan lalu. Sedikitnya lima warga Vietnam dilaporkan tewas akibat hantaman topan tersebut.

Topan itu menerjang bagian tengah Vietnam, mulai dari kota bersejarah Hue hingga kota Da Nang. Pohon-pohon tumbang dan ribuan rumah atapnya rusak dan beterbangan, sementara banyak jalan tak dapat dilewati karena hujan deras.

Sekolah-sekolah di Da Nang ditutup saat kota itu porak poranda dihajar topan Nari yang membawa angin berkecepatan hingga 133 kilometer per jam. Sebelumnya, Pemerintah Vietnam telah mengevakuasi lebih dari 120.000 orang ke lokasi penampungan sementara di gedung-gedung publik yang jauh dari wilayah pesisir.

Badan Ramalan Cuaca Vietnam menyatakan, topan Nari telah menyeberangi perbatasan ke Laos pada pertengahan hari Selasa. Sebelum menerjang Vietnam, topan Nari telah menewaskan 13 orang di Filipina.

Topan itu merupakan badai tropis ke-11 yang menghantam Vietnam sepanjang tahun ini. Bulan lalu topan Wutip meninggalkan jejak kehancuran di negara komunis tersebut, merusak hampir 200.000 rumah dan menewaskan beberapa orang. Empat puluh orang telah tewas dalam banjir di Vietnam sejak awal September.

Pesawat hilang

Di Meksiko, Pusat Topan Nasional AS (NHC) telah mencabut semua peringatan bahaya badai tropis, Selasa, setelah kekuatan badai tropis Octave makin melemah setelah mendarat pada Senin (14/10/2013) malam.

Kecepatan angin yang dibawa Octave tinggal 55 kilometer per jam saat inti badai itu bergerak di Semenanjung Baja California Meksiko. Meskipun kekuatan badai itu telah melemah, NHC tetap memperingatkan akan bahaya banjir dan tanah longsor. Hujan lebat sudah menyebar di bagian selatan Semenanjung Baja California.

Cuaca buruk yang ditimbulkan badai itu juga diduga berkaitan dengan hilangnya sebuah pesawat penumpang ringan yang membawa 14 orang. Pesawat bermesin tunggal Cessna 208-B itu hilang setelah tinggal landas dari Loreto, kota tujuan wisata populer di Negara Bagian Baja California Sur, Meksiko. Hingga Selasa, pesawat itu belum ditemukan.

Badai Octave muncul hanya tiga minggu setelah Meksiko dihantam badai ganda, Manuel dan Ingrid. Akibat badai ganda tersebut, sekitar 157 orang tewas, termasuk 101 orang di negara bagian selatan Guerrero.

Topan Wipha

Jepang bersiap menghadapi datangnya topan Wipha, yang disebut sebagai topan terkuat dalam 10 tahun terakhir. Wipha membawa angin berkecepatan hampir 200 kilometer km per jam di dekat pusatnya dan memicu hujan lebat. Badan Meteorologi Jepang menyatakan, topan tersebut berada di Lautan Pasifik di selatan Jepang, Selasa malam, dan bergerak ke utara dengan 35 kilometer per jam.

Topan Wipha diperkirakan akan mencapai kawasan metropolitan Tokyo, Rabu pagi. Setelah itu, topan tersebut diperkirakan terus bergerak ke utara, mengarah ke pantai Fukushima, tempat PLTN Fukushima Daiichi berada. PLTN itu rusak diterjang tsunami 11 Maret 2011, dan hingga kini masih menghadapi masalah kebocoran radioaktif.

(AFP/LOK)