Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Orang Ditipu Saat Cari Izin Kerja di Australia

Kompas.com - 15/10/2013, 10:02 WIB
Pengusaha asal Sydney, Australia, dituduh telah menipu ratusan mahasiswa asing di bawah visa kerja jenis 457. Ia juga memberikan ancaman pembunuhan terhadap para korban.

Eddie Kang, CEO Singapore Oil, memungut uang dari siswa asing di Australia hingga 45.000 dollar Australia dengan janji akan dibantu untuk mendapat pekerjaan dan visa kerja.

Tetapi, penyelidikan dari program ABC Lateline menemukan banyak kliennya yang ternyata tidak pernah mendapatkan pekerjaan dan tidak mendapatkan visa seperti yang dijanjikan.

Lima tahun lalu, Chhabi Bhusal tiba di Australia dari Nepal. Ia pun mengantongi gelar di bidang bisnis dan tata boga atau kuliner. Chabbi sempat putus asa saat mulai mencari pengusaha yang berkenan memberikan sponsor untuk mendapatkan visa kerja dan tinggal di Australia. Pada saat itulah ia mencoba mencari lewat situs Gumtree. Chabbi pun menemukan perusahaan Eddie Kang.

Iklan Singapore Oil tersebut dibuka dengan kalimat, "Kepada para calon klien yang sedang dalam kesulitan...," dan Chabbi pun merasa terpanggil untuk meminta bantuan. Chabby mengunjungi kantor Eddie di Sydney utara dan menandatangani kontrak senilai 20.000 dollar Australia. Ia dijanjikan pekerjaan sebagai manajer di salah satu perusahaannya, Icon Pacific.

"Saya minta untuk ditunjukkan kantor di mana saya akan bekerja," ujar Chabby. "Lalu dia berkata, 'Ya, akan ditunjukkan besok, besok. Itu terus jawabannya, tetapi ia tidak pernah menunjukkan di mana tempat saya akan kerja hingga akhirnya permohonan visa saya ditolak."

Enam bulan setelah ia menandatangani kontrak dengan Singapore Oil, Departemen Imigrasi Australia menolak permohonan visanya pada bulan Mei.

Departemen Imigrasi mencatat bisnis milik Eddie Kang sudah mendaftarkan permohonan untuk memberikan sponsor kepada empat manajer, tetapi di sebuah kafe kecil di Adelaide dengan omzet hanya 250.000 dollar Australia per tahun.

Bulan berikutnya, Chabby menerima e-mail dari Eddie Kang yang menyatakan, "... Kami menyatakan bahwa tenggat waktu Anda untuk permohonan visa kerja jenis 457 adalah 15 Juli 2013. Jika tidak disetujui, akan ada pengembalian uang."

Nyatanya, pengembalian uang tidak pernah ada. Chabby pun kini tidak punya pekerjaan, tidak ada visa kerja yang legal, dan tak ada uang yang kembali.

Agen migrasi menduga jumlah korban ratusan orang.

Karl Konrad, mantan polisi yang sekarang menjadi agen untuk Pelayanan Hukum Imigrasi Australia, memperkirakan korban penipuan Eddie Kang bisa mencapai ratusan orang.

"Kami menduga mungkin korban mencapai 200 hingga 400 orang," kata Karl. "Sulit untuk memastikan hingga saat ini karena Departemen Imigrasi tidak memberitahu angka yang tepat."

Namun, Eddie menolak tuduhan tersebut. "Itu tidak benar. Mungkin apa yang dia maksudkan adalah saat di tengah-tengah proses ada kasus visa yang ditolak, tapi kami selalu memohon kembali pengajuannya. "

Ketika ditanya berapa banyak kasusnya pada tahap ini, Kang mengatakan, "Sekitar seratus kira-kira, bisa lima puluh."

Ancaman bunuh korban

Program Lateline mendapatkan rekaman yang berisi ancaman pembunuhan oleh Eddie terhadap kliennya. Salah satunya adalah warga Nepal yang berencana untuk melaporkan Eddie ke pengadilan konsumen. Dalam percakapannya di telepon, Eddie mengancam akan membunuhnya.

"Saya akan membunuhmu, Di mana sekarang?" Kata Edie, "Apa alamat kamu?"

Namun, Eddie menepis isi rekaman tersebut. "Tidak, tidak. Karena ia melakukan hal yang sama kepada saya. Dia mengatakan akan mengirim mafia dari Nepal untuk membunuh saya."

Petugas tidak mau tahu

Karl juga sudah melaporkan kepada Departemen Imigrasi tentang kegiatan Eddie enam bulan lalu. "Sederhana saja, seolah-olah mereka tidak ingin tahu," jelas Karl.

"Saya kemudian mengirim e-mail kepada manajer untuk urusan visa 457 di Sydney. Intinya, mengapa mereka tidak menghubungi saya? Mengapa mereka tidak melakukan apa-apa soal Eddie Kang? Kami kemudian mendapat telepon dari Departemen Imigrasi yang mengatakan, 'Kita tahu soal Eddie Kang dan akan melakukan sesuatu'."

Sementara kepada program ABC Lateline, Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison mengatakan, "Departemen saya menyadari masalah ini dan saya bukanlah orang yang tepat untuk mengomentari penyelidikan yang sedang berlangsung."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com