Ketika perekonomian Inggris perlahan-lahan pulih seusai diterpa resesi ganda, dana darurat resmi Ratu Inggris yang disediakan untuk biaya tak terduga justru terus menyusut.
Saat ini memang keluarga kerajaan belum terlalu kesulitan keuangan, tapi mungkin gaya hidup keluarga kerajaan kemungkinan tidak lagi cocok diterapkan sang Ratu.
Menyusutnya simpanan dana operasional keluarga kerajaan Inggris menjadi sorotan karena terkait dengan nasib banyak karyawan yang memerlukan pekerjaan di keluarga kerajaan.
Kantor Audit Nasional Inggris menyoroti keyakinan keluarga kerajaan kalau 39 persen dari warga yang menghuni kerajaan mereka saat ini hidup di bawah "kondisi yang ditargetkan".
Sementara, keluarga kerajaan Inggris menerima 52 juta dollar AS atau sekitar Rp 570 miliar dari anggaran negara tahun lalu.
Tapi Konvenor untuk Konstitusional Monarki nasional Australia David Flint mengatakan keluarga kerajaan seharusnya mendapatkan hibah yang lebih besar untuk biaya resmi mereka.
"Belum lama ini beberapa batu dari salah satu bangunan jatuh mendarat di dekat Putri Anne," katanya.
"Kita tidak bisa membiarkan bangunan publik milik kerajaan dalam kondisi seperti itu. Bangunan milik kerajaan adalah bagian dari kekayaan umum Inggris yang seharusnya dipertahankan untuk tujuan warisan," katanya.