Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Myanmar dan Separatis Kachin Capai Kesepakatan

Kompas.com - 10/10/2013, 21:07 WIB

NAYPYIDAW, KOMPAS.com — Pemerintah Myanmar, Kamis (10/10/2013), sudah menandatangani kesepakatan damai awal dengan pemberontak Kachin di utara negara itu.

Kesepakatan itu menyerukan penghentian pertempuran walau tidak sampai mewujudkan sebuah gencatan senjata yang menyeluruh.

Bagaimanapun —seperti dilaporkan wartawan BBC untuk kawasan Asia Tenggara, Jonathan Head— kesepakatan terbaru ini makin mendekatkan kedua pihak untuk mencapai perjanjian akhir dalam menyelesaikan konflik yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.

Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO) merupakan tentara suku terakhir yang masih terus berpengaruh melawan Pemerintah Myanmar setelah tercapainya kesepakatan dengan kelompok Shan dan Karen.

Hingga saat ini KIO masih enggan menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan pemerintah karena pernah tercapai pada tahun 1994, tetapi berakhir sekitar 17 tahun kemudian dengan maraknya kembali pertarungan keduanya.

Setelah maraknya kemabali pertarungan, pemerintah akhirnya menghentikan secara resmi operasi militer melawan pemberontak Kachin pada Januari 2013.

Komite bersama

KIO tampaknya masih berpendapat tidak ada gunanya mencapai kesepakatan yang serupa jika pemerintah tidak bersedia membahas tuntutan mereka bagi otonomi, yang sejauh ini belum bisa diterima militer Myanmar.

Setelah tiga hari perlindungan di kota Myitkyina, kedua pihak akhirnya sepakat menghentikan perang dan membentuk sebuah komite bersama untuk mengawasi penghentian pertarungan.

Komite juga akan bekerja untuk membantu pemukiman kembali ribuan warga yang mengungsi karena terperangkap konflik senjata.

Pada Desember 2012, PBB memperkirakan terdapat sedikitnya 40.000 pengungsi akibat konflik Kachin yang belum mendapatkan bantuan.

Valerie Amos —yang sedang berkunjung di negara bagian Kachin, Myanmar utara— menyatakan para pengungsi tersebut amat memerlukan bantuan.

Pemerintah Myanmar berharap bisa mencapai kesepakatan bersenjata dengan semua kelompok minoritas pada akhir tahun ini.

Beberapa pihak mengatakan sasaran itu agak ambisius mengingat sulitnya mencapai kesepakatan dalam pembagian kekuasaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com