Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan AS di Pundak Seorang Perempuan Bernama Janet Yellen

Kompas.com - 10/10/2013, 14:40 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Penghentian sementara kinerja Pemerintah AS yang sohor disebut shutdown memang masih berlangsung. Kalau dihitung-hitung, hari ini, Kamis (10/10/2013), situasi tatkala Kongres AS gagal menyepakati anggaran yang diperlukan untuk operasi pemerintah itu sudah memasuki hari ke-10.

Tak hanya itu, kondisi yang membuat AS kehilangan daya pelayanannya secara internal bakal berbuah pahit kalau pada 16 Oktober 2013 pemerintahan Presiden Barack Obama gagal mencapai kata sepakat, lagi-lagi dengan Kongres soal batas utang negara.

Rezim Obama menyodorkan permintaan menaikkan batas pinjaman negara hingga 16,7 triliun dollar AS. Duit sebanyak ini akan dimanfaatkan untuk membayar utang-utang AS. Andai kedua pihak tak seiya sekata, AS tak akan mampu membayar semua tagihan, termasuk tunjangan gaji berikut bunga antara 22 Oktober sampai dengan 31 Oktober tahun ini.

Sementara, dari sisi eksternal, otoritas Dana Moneter Internasional (IMF) sudah mewanti-wanti ikhwal fulus ini. "Begitu AS mengalami gagal bayar alias default, perekonomian dunia amburadul," seru Kepala Ekonom IMF Oliver Blanchard.
 
Federal Reserve

Sudah barang tentu, berhadapan dengan rentetan keadaan seperti itu tak cuma Presiden Obama yang dibuat pusing tujuh keliling. The Federal Reserve alias Bank Sentral AS pun terkena imbasnya.

Meski boleh dibilang sebagai "gudang duit"-nya AS, bank itu tak bisa semena-mena menggelontorkan uang untuk pembiayaan berkaitan dengan kinerja pemerintah. Soalnya, persetujuan Kongres adalah hal teramat penting bagi Pemerintah AS untuk mempertanggungjawabkan segala dana yang dimiliki dan dipakai untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat Negeri Uwak Sam (US).  

Lantaran itulah, bank sentral mesti punya juru mudi andal. Di tengah berbagai kondisi itu, kenyataan habisnya masa bakti Gubernur Bank Sentral Ben Bernanke tinggal menghitung bulan. Pada 31 Januari 2014, Ben Bernanke bukan lagi orang nomor satu di The Fed.

Singkat cerita, muncul nama Janet Yellen sebagai sosok yang bakal menggantikan posisi Ben Bernanke.

Catatan AP hari ini menunjukkan kalau Obama kepincut dengan kinerja Yellen. Sampai saat ini, Janet Yellen memang bukan orang asing di Bank Sentral AS. Soalnya, perempuan kelahiran 13 Agustus 1946 itu kini adalah orang nomor dua di The Fed. Ya, maitua alias istri pemenang Nobel Ekonomi 2001 George Akerlof ini adalah Wakil Gubernur Bank Sentral AS atau wakil Ben Bernanke.

Andai AS mendapuknya menjadi Gubernur Bank Sentral, Janet Yellen akan menjadi perempuan pertama di lembaga itu. Reputasi Yellen yang memulai karier sebagai wakil rakyat AS pada 1994 memang berpusat pada perekonomian.

Serentetan institusi pendidikannya memang tak lekang dari ekonomi. Peraih gelar PhD dari Universitas Yale ini tercatat menjadi pengajar di Universitas California di Berkeley, Universitas Harvard, dan London School of Economics.

Pada masa pemerintahan Presiden Bill Clinton, Yellen menjadi Ketua Dewan Penasihat Ekonomi. Ia mengemban jabatan itu tiga tahun lamanya sejak 1990. Pada 2004-2010, Yellen yang asal Partai Demokrat itu menjadi Presiden Bank Sentral San Francisco. Pada 2010 itulah, Yellen menjadi Wakil Gubernur Bank Sentral AS sampai sekarang.

Catatan penting untuk Yellen, ibu dari satu anak laki-laki yang menjadi ekonom di Universitas Warwick di Inggris, ini adalah kesuksesannya menurunkan angka pengangguran tatkala risiko inflasi menanjak. Paling tidak, tantangan Yellen ke depan selama empat tahun adalah mengikis angka pengangguran di bawah 7,3 persen.

Sementara, untuk urusan duit negara, Yellen adalah pendukung pembelian obligasi negara oleh bank sentral. Kalau Yellen konsisten pada program ini, Bank Sentral AS akan mampu menampilkan postur perekonomian yang kuat. Pasalnya, kemampuan pembelian obligasi negara oleh bank sentral menunjukkan AS mampu mengelola kepemilikan uangnya plus utangnya.  

CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP Gubernur Bank Sentral Amerika (The Fed) Ben Bernanke tengah memaparkan prospek ekonomi Amerika, Rabu (17/7/2013), menjelang hajat tahunan Komisi Pasar Bebas Amerika (FOMC).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com