"Saya akan tinggal di Rusia untuk mengurus masalah ini. Saya menawarkan diri sebagai jaminan untuk para aktivis Greenpeace," ujar Naidoo dalam suratnya untuk Putin.
"Kami siap menghadapi konsekuensi atas apa yang sudah kami lakukan, sepanjang konsekuensi itu masih dalam koridor hukum negara itu atau hukum yang dipahami masyarakat banyak," tambah dia.
Bulan lalu, aparat keamanan Rusia menahan kapal dan seluruh kru kapal yang berasal dari 18 negara termasuk AS dan Inggris. Penahanan dilakukan setelah sejumlah aktivis Greenpeace mencoba memanjat pengeboran minyak milik Gazprom di Laut Barents.
Sebanyak 28 orang aktivis dan dua orang wartawan kini ditahan untuk menunggu sidang yang dijadwalkan digelar pada 24 November mendatang di kota Murmanks dan Apatity.
Para aktivis Greenpeace dan wartawan itu dijerat dakwaan melakukan pembajakan dan terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari Kremlin terkait surat Kumi Naidoo. Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memiliki sikap tegas soal masalah ini.
"Kami sudah bertahun-tahun mendengar aktivitas kapal Arctic Sunrise ini," kata Lavrov kepada stasiun televisi pemerintah, RT.
"Kapal itu sudah terlibat berbagai provokasi di seluruh dunia. Dan di semua kasus para aktivisnya selalu mendapatkan hukuman," Lavrov menegaskan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.