Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pencari Suaka, PM Australia "Keukeuh" Beli Perahu dan Bayar Informan di Indonesia

Kompas.com - 08/10/2013, 05:37 WIB
Harry Bhaskara

Penulis

BRISBANE, KOMPAS.com — Perdana Menteri Australia Tony Abbot menitip harap perjanjian kerja sama "Bali Plus" akan mempererat relasi antara Australia dan Indonesia. Meski demikian, dia bersikukuh menjalankan rencananya membeli perahu para imigran dan membayar informan di Indonesia terkait derasnya aliran pencari suaka ke negara itu.

"Kami jelas akan meneruskan kebijakan yang kami janjikan dalam pemilu," tegas Abbot, seperti dikutip dari skynews.com.au, Senin (7/10/2013). Rencana tersebut sudah mendapat penolakan dari Pemerintah Indonesia.

Pernyataan Abbot itu disampaikan sesudah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kedua kalinya dalam pekan ini. Menurut Abbot, ada sedikit kesalahpahaman terkait janji pemilu yang akan dia terapkan itu.

“Kami hanya menyediakan sedikit dana yang akan dikirim dalam rangka kerja sama dengan Indonesia untuk mencoba melawan perdagangan jahat ini. Itulah yang kami janjikan sejak sebelum pemilu lalu dan jelas kami akan memenuhi janji itu,” ujar Abbot.

Penolakan atas rencana itu tak hanya disampaikan oleh Pemerintah Indonesia, tetapi juga menuai kritik dari politisi senior dan TNI AL, demikian pula dari para pakar hubungan internasional. Bila rencana Abbot tersebut dijalankan, kedaulatan Indonesia dinilai sudah dilanggar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com