Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Taliban Kembali Ancam Bunuh Malala

Kompas.com - 07/10/2013, 19:42 WIB
ISLAMABAD, KOMPAS.com — Setelah selamat dari upaya pembunuhan Taliban, ternyata ancaman terhadap Malala Yousafzai belum berhenti. Taliban dikabarkan kembali menebar ancaman untuk membunuh remaja ini.

Juru bicara Taliban Shahidullah Shahid mengatakan, kelompoknya tetap akan mencoba membunuh remaja 16 tahun itu yang dianggap telah "menghina Islam".

"Dia mengakui telah menyerang Islam jadi kami akan kembali mencoba membunuhnya. Jika kami mendapatkan kesempatan, kami pasti akan membunuhnya dan itu akan membuat kami bangga," kata Shahid.

"Islam melarang kami membunuh perempuan, kecuali mereka yang mendukung orang-orang yang melawan Islam," tambah dia.

Ancaman pembunuhan baru ini muncul di saat Malala menjadi salah seorang kandidat kuat untuk meraih hadian Nobel perdamaian, yang akan diumumkan pemenangnya pada Jumat mendatang.

Sementara itu, dalam wawancara dengan program Panorama produksi BBC, Malala mengatakan jika dia memenangkan Nobel, maka itu merupakan "sebuah anugerah besar". Namun, tujuah utamanya tetap memperjuangkan pendidikan secara universal.

"Jika saya tidak memenangkan Nobel, tidak masalah, sebab tujuan hidup saya bukan untuk memenangkan Nobel. Tujuan saya adalah memperjuangkan perdamaian dan pendidikan untuk semua anak-anak," kata dia.

Malala kini tinggal di Inggris bersama keluarganya. Namun, dia berencana pulang ke Pakistan saat dia sudah mendapatkan cukup pendidikan.

Dia menggambarkan cara Taliban berkuasa dengan menebar ketakutan adalah hal yang membuatnya berani berbicara.

"Hukuman keras Taliban, seperti hukuman mati di Green Chowk (lapangan utama di kota kelahiran Malala, Mingora), menyiram air keras ke wajah perempuan atau membunuh mereka," ujar Malala.

"Saya sangat khawatir dengan masa depan saya. Saat itu, ketakutan meliputi kami, di seluruh kota Mingora," kenangnya.

Pada Selasa (8/10/2013), Malala akan meluncurkan otobiografinya berjudul, Saya Malala: Gadis yang Memperjuangkan Pendidikan dan Ditembak Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com