Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Selandia Baru Diminta Lebih Bersiap Hadapi Tsunami

Kompas.com - 01/10/2013, 18:46 WIB
KOMPAS.com — Laporan terbaru Badan Riset Ilmu Bumi (GNS) Selandia Baru menyatakan, negara tersebut harus lebih baik menyiapkan kewaspadaan menghadapi bencana tsunami.

Riset oleh ilmuwan GNS menunjukkan, gempa bumi di kawasan itu juga bisa memicu tsunami yang diprediksi akan datang lebih awal, bahkan sebelum sirene bencana diaktifkan.

Geolog GNS, Graham Leonard, mengatakan kepada program Pacific Beat bahwa laporan tersebut mempelajari dengan saksama risiko tsunami di pinggiran pesisir Selandia Baru.

Dia mengatakan, letak Selandia Baru yang dekat dengan jalur patahan gempa bisa menjadi masalah.

"Warga yang tinggal paling dekat dengan pesisirlah yang paling kita khawatirkan karena tsunami bisa sampai di kawasan itu dalam waktu 10 menit, padahal banyak daerah di kawasan itu yang ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam dari patahan ini."

"Hasil pengamatan selama lebih dari delapan tahun terakhir menunjukkan bahwa garis patahan itu dapat memicu gempa bumi yang cukup besar dan tsunami, sangat mirip dengan apa yang kita lihat di Jepang pada 2011."

Ilmuwan GNS mengatakan, laporan ini disiapkan untuk Kementerian Pertahanan Sipil dan Manajemen Darurat Bencana Selandia Baru yang akan membantu pembangunan rencana evakuasi bagi warga Selandia Baru.

Leonard mengatakan, laporan ini menjadi alat yang cukup berharga. "Lembaga-lembaga itu akan menggambar peta evakuasi, dan itu akan menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk orang-orang," katanya.

Dengan menggunakan patokan ketinggian gelombang, mereka bisa menentukan kawasan mana saja yang perlu dihindari dan warga bisa mengetahui daerah-daerah mana saja yang aman untuk lokasi evakuasi setelah terbitnya peringatan gempa dan tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com