Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selandia Baru Tertarik Kerja Sama Bidang Geotermal dengan Indonesia

Kompas.com - 01/10/2013, 18:26 WIB
KBRI Selandia Baru Menteri Energi dan Sumber Daya Selandia Baru, Simon Bridges, dan Kepala Perwakilan/Kuasa Usaha Ad Interim KBRI untuk Selandia Baru, PLE Priatna.
WELLINGTON, KOMPAS.COM — Selandia Baru tertarik untuk mempererat kerja sama di bidang panas bumi atau geotermal dan tenaga kerja dengan Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Selandia Baru Simon Bridges mengemukakan hal itu dalam pertemuan dengan Kepala Perwakilan/Kuasa Usaha Ad Interim KBRI untuk Selandia Baru, PLE Priatna, di Wellington, Senin (30/9/2013).

"Indonesia yang secara geografis berdekatan dengan banyak negara, termasuk Australia, tentunya memiliki posisi penting bagi Selandia Baru, khususnya  menyangkut potensi panas bumi," kata Simon Bridges yang merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Perubahan Iklim sebagaimana dikutip siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Selandia Baru. Negeri Kiwi, kata dia, punya keunggulan keahlian dan teknologi di bidang panas bumi serta  pengembangan energi terbarukan.

PLE Priatna dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa, mengatakan, "Politisi muda yang menjadi menteri di kabinet PM John Key ini sangat berkeinginan untuk bisa mengunjungi Jakarta dalam waktu dekat, untuk mempererat kerja sama; tidak saja di bidang energi, tetapi juga tenaga kerja kedua negara."

Berdasarkan data KBRI di Selandia Baru, sejak akhir tahun 1970, negara itu telah membantu secara nyata pengembangan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu II di Jawa Barat. Pemerintah Indonesia berharap Selandia Baru dapat membantu investasi di bidang geotermal 10.000 megawatt, sekitar 40 persen geotermal yang ramah lingkungan. Berdasarkan pihak KBRI, ada 28 titik di wilayah Indonesia yang telah siap dibuka untuk penanaman modal di bidang geotermal tersebut.

Di bidang tenaga kerja, sejak November 2012, Selandia Baru juga membuka lapangan kerja bagi 100 WNI untuk bekerja sebagai chef (ahli masak) makanan Indonesia, 20 WNI sebagai pemotong hewan, dan 20 tenaga guru bahasa Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com